PRAYA – Pertunjukan peresean menjadi sorotan utama yang memeriahkan acara upacara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke -117 di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Acara penutupan dilaksanakan di Lapangan Kelurahan Jontlak, Kecamatan Praya Tengah, Kamis (10/8).

Upacara penutupan dipimpin langsung oleh Danrem 162/WB, Brigjen TNI Agus Bhakti. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan amanat Panglima Kodam IX Udayana. Yakni TNI Manunggal Membangun Desa merupakan kegiatan bersinergi dengan Pemda dan negara. Dimana dalam prioritas membangun desa terpencil dan kumuh perkotaan serta daerah pascabencana.

Kegiatan ini merupakan upaya percepatan pembangunan Daerah sebagai langkah peningkatan ekonomi dan ketahanan wilayah dan negara dalam ketahanan negara. Adapun pelibatan semua unsur komponen bangsa selama satu bulan dengan melibatkan 600 personil TNI, Polri, Pemda dan masyarakat. Hal ini dalam rangka menumbuhkan semangat kegotongroyongan.

“Sasaran fisik dan non fisik kebutuhan sosial kemasyarakatan tercapai 100 persen, demikian juga dengan sasaran non fisik baik sosialisasi dan pembinaan masyarakat juga tuntas,” ucapnya.

“Pangdam Udayana menitip salam dan mengucapkan terima kasih kepada Pemda, prajurit TNI dan Polri serta seluruh masyarakat. Serta memohon maaf selama pelaksanaan TMMD apabila prajurit ada kekeliruan dan kesalahan sengaja maupun tidak sengaja,” tambahnya.

Dalam penutupan yang diwarnai pertarungan peresean yang merupakan tradisi dan budaya khas suku Sasak Lombok, menjadi puncak dari rangkaian acara penutupan TMMD. Para peserta peresean memukau penonton dengan gerakan-gerakan yang ciamik serta taktik bermain yang menghibur.

“Seni pertarungan peresean ini tidak hanya menghadirkan keseruan bagi penonton yang hadir, tetapi juga menjaga warisan budaya lokal agar tetap hidup dan dilestarikan,” ujar Dandim 1620/Loteng, Letkol Kav Andi Yusuf Kertanegara.

Menurutnya, bahwa melalui acara penutupan TMMD tersebut tidak hanya berhasil melakukan berbagai kegiatan fisik untuk memperbaiki infrastruktur desa, tetapi juga berhasil mempererat tali persaudaraan antara TNI, masyarakat, dan pemerintah daerah. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan, TMMD mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tersebut.

Tidak hanya itu, acara penutupan TMMD di Lombok Tengah juga dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni dan budaya daerah suku Sasak seperti tarian tradisional dan gendang beleq yang menjadi alat musik tradisional yang sudah di kenal

“Semua kegiatan ini berhasil menciptakan suasana meriah dan kebersamaan yang hangat di antara semua peserta yang hadir maupun bisa memberikan sensasi acara terasa hangat,” katanya.

Kemudian, Kapolres Lombok Tengah AKBP, Iwan Hidayat yang juga menghadiri apel penutupan tersebut mengungkapkan, kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka menyiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara serta mewujudkan ketahanan wilayah yang semakin mantap guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Kegiatan TMMD diselenggarakan dengan melibatkan semua komponen bangsa selama satu bulan mulai tanggal 12 Juli sampai 10 Agustus 2023 yang melibatkan 600 Prajurit TNI tersebar di empat Kabupaten/Kota se Bali-Nusra, dengan harapan dapat menggelorakan kembali semangat gotong royong dan sebagai momentum untuk berpartisipasi dalam membantu program pemerintah.

“Hal tersebut selaras dengan tema yang diusung pada program TMMD kali ini, yaitu Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Semakin Kuat,” jelasnya. (tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 722

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *