PRAYA – Kepala Desa (Kades) Peresak Kecamatan Batukliang, Sujaan Maulana, SH merasa sangat kecewa atas absennya Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Tengah (Loteng), dalam acara peresmian Wisata Bukit Selojan sekaligus Festival Budaya Sasak Begibung di lokasi wisata tersebut, Sabtu (18/3).
Padahal, pemerintah desa (Pemdes) Peresak saat ini sedang gencar-gencarnya membangun hingga memajukan sektor pariwisata di desa. Salah satunya objek Wisata Bukit Selojan yang kini mulai populer dan ramai dikunjungi wisatawan. Dan, sangat disambut antusias oleh warga Desa Peresak.
Sebab itu, kegiatan Festival Budaya Sasak Begibung yang digagas Pemdes Peresak di objek Wisata Bukit Selojan itu salah satu bagian dari upaya membangun desa wisata. Yang mana, masyarakat sangat antusias menghadiri dan mengikuti acara tersebut. Tapi sayang, sementara kegiatan tersebut sama sekali tidak dihadiri oleh pihak Dispar Loteng.
“Saya menganggap Kadispar (Kepala Dinas Pariwisata) tidak punya kepedulian terhadap wisata,” kata Kades Peresak, Sujaan Maulana, SH pada Radar Mandalika, kemarin.
Dia menegaskan, pihaknya bukan hanya menyayangkan, tapi Pemdes Peresak menganggap kepala Dispar Loteng tidak punya kepedulian terhadap wisata secara umum. “Masa Kadis PMD hadir, tapi yang seharusnya Kadispar hadir juga. Kadispar malah gak hadir bahkan perwakilan tidak ada. Kecewa tiang,” sesalnya.
Seperti diketahui, acara peresmian Wisata Bukit Selojan dan Festival Budaya Sasak Begibung yang berlangsung di objek wisata tersebut dihadiri Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri. Juga dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Loteng Zainal Mustakim, Camat Batukliang Lalu Sudirman, Direktur Utama PDAM Tirtha Ardia Rinjani Praya Bambang Supratomo, dan Kapolsek Batukliang IPTU Geger Maspanji Surenggane.
Sementara Kepala Dispar Loteng H Lendek Jayadi tidak hadiri dalam kegiatan tersebut. Kades membeberkan, padahal sebelum kegiatan dilaksanakan, undangan telah diantar atau disampaikan ke Kantor Dispar Loteng dan diterima oleh pihak dari dinas terkait.
“Gih (undangan) sudah masuk dan bendahara kami yang langsung antar, bahkan di photo waktu surat di terima,” ujarnya.
Padahal, Kades mengatakan pihaknya di Desa Peresak sudah menunjukan diri bagaimana mendukung program Dispar dalam membangun dan memajukan potensi destinasi wisata yang ada di desa. “Tapi dia yang tidak peduli, bisanya hanya mendorong tapi hadir saja tidak mau, tidak relevan omongan dengan perbuatan atau praktek di lapangan,” katanya dengan nada kecewa.
Terpisah, Kepala Dispar Loteng H Lendek Jayadi saat dikonfirmasi mengatakan, pulang dari Jakarta dirinya langsung ke Desa Bilebante Kecamatan Pringgarata. Kemudian balik dari Bilebante langsung meluncur ke Desa Sengkol dan Desa Kuta untuk menghadiri acara musyawarah keluarga Pujut perihal renovasi pemakaman.
Menurutnya, undangan yang disampaikan oleh Pemdes Peresak mungkin sewaktu ia masih di Jakarta. “Sekdis (Sekretaris Dinas) yg handle,” katanya melalui pesan WhatsApp.(zak)