JATUH: Kondisi salah satu jembatan yang jatuh di desa Kidang karena terbawa arus, belum lama ini. (FENDI/ RADAR MANDALIKA)

PRAYA – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) memastikan membangun jembatan Ngerapak yang menghubungkan Desa Kidang Kecamatan Praya Timur dan Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut, dengan anggaran mencapai Rp 2,6 miliar. Rencana pembangunan jembatan tersebut disambut baik oleh masyarakat. Pasalnya keberadaan jembatan yang akan menjadi penghubung antar kecamatan tersebut tidak hanya diharapkan oleh warga Kidang, melainkan juga warga Desa Bangket Parak.

Salah seorang warga, Lalu Jumadi menjelaskan jika rencana pembangunan jembatan tersebut sudah menjadi harapan masyarakat sejak lama, dimana jarak antara desa Kidag dengan Bangket Parak cukup dekat yang hanya terisolir oleh sungai yang cukup dalam. Namun demikian selama ini untuk bisa sampai di Kidang , warga Bangket Parak maupun sebaliknya harus memutar dari Marong untuk bisa sampai, sehingga ini di nilai cukup menghambat bagi masyarakat.

Selain itu, dalam memenuhi kebutuhan sehari- hari warga Bangket Parak juga jelasnya banyak mengantungkan diri di desa sebelah yakni desa Kidang, dimana warga Bangket Parak banyak memiliki lahan pertanian di Kidang, demikian juga dengan warga Kidang banyak menempuh pendidikan di Dsa Bangket Parak.

“Kita sangat bersyukur karena akan memudahkan lalu lintas masyarakat, kami tidak memutar lagi dari marong untuk menuju kidang,” jelasnya.

Diakuinya sejauh ini jembatan Marong satu- satunya menjadi jembatan penghungung antara Kecamatan Praya Timur dan Kecamatan Pujut, sehingga dengan nantinya di bangun jembatan tersebut akan bisa memudahkan masyarakat untuk mobilitas hasil pertanian, kesehatan, dan juga pendidikan.

Hal senada juga di jelas warga lainnya, dimana letak geografis kidang dan bangket parat sangat dekat dan hanya di batasi dengan bataran sungai yang dalam yakni sungai mujur. Pihaknya menilai sudah sepantasnya pemerintah membuatkan jembatan sebagai akses kedua desa, agar masyarakat lebih mudah beraktifitas setiap hari mengingat kedua desa saling berhubungan, baik dari segi kultur, dan juga silsikah kekeluragaan.

“Malah kita minta agar segera di bangun, karena ini sangat di butuhkan masyarakat untuk kegiatan sehari-hari,” tegas Irawan.

Pihaknya juga menegaskan jika dengan di bangunnya akses jembatan tersebut akan bisa mempermudah akses warga, mulai dari akses pendidikan, ekonomi, dan juga kesehatan. Sebab dengan adanya jembatan tersebut warga tidak lagi memutar dari desa marong untuk bisa sampai di kecamatan pujut.

“Ini akan sangat membantu kami, terlebih anak- anak yang sekolah ke Pujut,” tandasnya.(ndi)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 714

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *