PRAYA – Desa Adat Karang Bajo Kabupaten Lombok Utara dalam menjaga kearifan lokal dan tradisi budaya yang sustainable.
Press confrence Famous (Familiarization trip of sustanineble) tahun 2022 yang diusung dengan tema “Uniqueneee and cultural Awarenes” Yang akan digelar pada bulan Oktober mendatang. Program Studi Pengaturan Perjalanan semester 7B, Politeknik Pariwisata Lombok mengumumkan event Famous 2022, diselenggarakan pada 9 – 12 Oktober 2022. Dengan mendatangkan travel agent dan para influencer dari pulau Lombok dan luar pulau juga mendatangkan media.
Famous 2022 kali ini mempunyai konsep Live In, dimana peserta bisa berbaur dan merasakan pengalaman menjadi masyarakat lokal Desa Adat Karang Bajo pada moment “Maulid Adat”. Semua peserta akan mengikuti proses maulid adat Desa Karang Bajo.
Pemuda Desa Adat Karang Bajo, Bayan Lombok Utara, Renadi mengungkapkan, ia selalu terngiang, terkadang saat duduk ngopi di situ muncullah suara hatinya tentang kebudayaan berbagi tentang pengalaman. Berbicara pariwisata dalam konteks yang ia pahami tinggal di masyarakat menjadi berbagi sharing, sehingga ada yang tambah untuk dua sisi baik dan masyarakatnya maupun yang datang.
“Saya juga memberikan apresiasi teman-teman mahasiswa beberapa kali ke rumah sebagiannya bersama komunitas budaya juga,” ungkapnya.
Kemudian perlunya memahami pariwisata itu yang tidak hanya wisatawannya bule yang tidak hanya wisatawannya harus toiletnya duduk dan lain sebagainya. Namun wisata berbasis budaya yang mudah-mudahan ke depan dengan acara yang menurutnya sangat dahsyat ini ketika bisa memberikan kacamata baru terhadap bagaimana memahami tentang wisata budaya ini.
Dulunya wisata alam yang dipersembahkan, namun sekarang masuk ke budaya atau yang sebenarnya dan memahami budaya ini sebagai seluruh sisi kehidupan manusia sejak lahir sampai mati. Hanya saja terkadang menyebut tentang budaya itu adalah hanya hal yang akan bermuara pada praktik budaya yang bisa terlihat termasuk tadi kayak gunung dan sebagainya. Kenapa pada bulan maulid harus dilaksanakan, kenapa dilaksanakan demikian, Kenapa setiap harinya mundur, kenapa sih disebut ada 12 Padahal kalau Hijriah yang sudah masuk tanggal 15 disitu ada sejarah.
Kemudian Kenapa struktur adanya seperti ini dan sebagainya kenapa, hukum adatnya seperti ini dan sebagainya dan di situ karena dari kunjungan sebelumnya yang kemarin terakhir, bersama teman-teman untuk kampungnya itu berada di pinggir.
“Jadi saya yakin akan ada banyak pengalaman nanti bagi siapa saja yang akan terlibat dalam prosesi budaya maulid depan ini, karena di situ di seluruh sudut dari keadaan di situ akan ada teman-teman. Dan saya yakin juga di situ ada pengalamannya, baik berupa makanan kenapa di sini pedas, saat di lain tempat ada manis, dan saat di lokasi lainnya lagi enggak ada garam dan juga sebagainya itu pasti ada pengalamannya tapi dari pengalaman inilah Dia akan memberikan suatu pesan tentang bagaimana kami di Karang Bajo,” paparnya penuh semangat.
Pada intinya kebudayaan yang dimiliki di Desa Adat Karang Bajo Bayan ini, merupakan tradisi Adat sesuai jadwal yang telah di tentukan, dan tidak bisa ditampilkan sewaktu-waktu saat wisatawan datang. Karena semuanya dijalankan secara alami, sesuai jadwal adatnya dilaksanakan seperti maulid ini.
“Kami membuat wisata adat yang Sustainable (gak bisa direques pelaksanaanya,red) jadi berjalan apa adanya. Maka wisatawan boleh menyaksikan asal jangan mengganggu prosesi Adat, dan boleh ikut terlibat namun dikoordinasikan di posisi apa yang diperbolehkan para tokoh Adat, pokoknya seru deh,” tandasnya.
Tim manajemen Famous 2022, Aditia dalam pemaparannya soal Desa Adat ini diharapkan dapat secara keberlanjutan, seperti apa yang dibawa, bahwa kelangsungan hidup pariwisata itu harus tetap dijaga. Makna dari tekanan ini sebenarnya bukan membawa esensi bahwa destinasi yang ini adalah destinasi statis atau yang sudah bisa berjalan atau berdiri sendiri. Namun bagaimana membawakan destinasi baru yang memiliki potensi dan keunikan tersendiri atau grafik tersebut punya ciri khas maupun keautentikan yang itu dikemas agar dapat menunjang unsur-unsur pariwisata di NTB.
“Contoh misalkan kita bakal membuat suatu efeknya seperti apa yang dirasakan oleh masyarakat di sekitar Mandalika di sekitar sekitar di sekitar, menjadi destinasi yang bersifat tabligh yang kedua di sini bersalah pentahelix bantu saya mesti itu dari awal ini diinisiasi bahwa kita sudah berkolaborasi berdasarkan pedoman dari pemerintah terkait pariwisata kolaboratif,” jelasnya.
“yang jelas dari semua proses ini dari maulid ini akan tercover diikuti oleh wisatawan,” tambahnya.
Sementara Dari Pudir I Poltekpar Lombok, Ami Rosa menambahkan, Famous 2022 ini salah satu bagian Road to MotoGP dan WSBK, dan kegiatan ini dipersembahkan dalam menyongsong even ini.
“Saat ini sedang melakukan penelitian. Bagaimana kita akan memberikan rekomendasi sebagai site even, alternatif even, even budaya, sehingga alternatif lain seperti Culture Even,” paparnya.
Di Poltekpar Lombok, Ami juga menegaskan, memiliki mata kuliah khusus budaya, yakni sasambo. Di desa karang Bajo ia melibatkan mahasiswa terlibat langsung di Desa Karang Bajo. Mahasiswa memiliki organisasi yakni Genpi sebagai ajang promosi wisata di NTB yang akan publis even dan kegiatannya, dan dapat menjadi alternatif dalam side evennya di NTB. (tim)