ABI/RADAR MANDALIKA GROUP KOMPAK: Sejumlah petinggi HIPPI NTB saat berfoto bersama anggota, kemarin.

MATARAM – Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) NTB menggelar diskusi wirausaha, kemarin. Acara yang digelar di Sayung Hotel & Restoran ini mengambil tema “Menemukan Kembali Jalannya Idiologi, Politik dan Organisasi Menuju NTB Gemilang”.

Pembina HIPPI NTB, I Gusti Putu Ekadana menuturkan, kondisi kekayaan Indonesia dari sejak jaman koloni sudah dikeruk oleh pihak asing. Sehingga kekayaan Indonesia mengalir keluar ke negeri orang. Selanjutnya, HIPPI pada jaman orde baru hanyalah sebagai kamuflase untuk kepentingan-kepentingan penguasa saat itu. Oleh karena itu, ia berharap agar HIPPI di era Jokowi dapat berbuat lebih maksimal dan diberdayakan oleh pemerintah.

“HIPPI sekaligus motivator bagi pelaku usaha pribumi. Agar lebih meningkatkan motivasinya, guna kemajuan bangsa dan negara,” ujar Ekadana.

Ketua DPD HIPPI NTB, Ir. Putu Sudiarsa menambahkan, kegiatan diskusi seperti ini sangat penting bagi anggota HIPPI. Ini sebagai media untuk berinteraksi bagi pengusaha pribumi yang ada di NTB.

Menurutnya, salah satu kunci agar bisa maju dan sukses adalah persatuan.

“Mari kita bersatu, guna mendorong dan meningkatkan SDM yang ada,” ajaknya.

Sementara Kabid Industri Kreatif Sandang dan Kerajinan Dinas Perindustrian NTB, H Muhtadi Hairi yang hadir dalam kesempatan itu mengapresiasi kegiatan tersebut. Kata dia, pemerintah daerah mendukung adanya industrialisasi yang ada di daerah, termasuk keberadaan HIPPI NTB.

“Pemprov membuka diri dan mendukung hadirnya pelaku usaha pribumi ini. Pemprov NTB juga telah membuatkan aturan untuk melindungi pelaku usaha pribumi tersebut,” ujarnya.

Untuk diketahui, HIPPI NTB bertekad mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dengan pengusaha pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM) sebagai lokomotif pergerakan. HIPPI NTB menargetkan lebih dari 5 ribu anggota, para pengusaha lokal sebagai anggota, untuk mendukung peningkatan perekonomian masyarakat menuju “NTB Gemilang”. (abi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *