PRAYA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah (Loteng) menyiapkan lahan seluas 3 ribu hektare untuk ditanami padi guna mengantisipasi dampak El Nino yang menyebabkan penurunan produksi pangan. Hal ini sejalan dengan program dari Kementerian Pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Loteng, M Kamrin mengungkapkan, Provinsi NTB berkontribusi dalam memberikan ketahanan pangan nasional. Loteng khususnya selalu surplus setiap musim panen dengan hasil tertinggi dari 10 Kabupaten/Kota di NTB.

Dia menerangkan, program untuk menghadapi dampak El Nino yang diberikan dari Kementrian Pertanian itu menginginkan ada suplay pangan di musim tanam ketiga, di saat mengalami Elnino. Karena dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional harus menanam di lahan seluas 500 ribu hektar. Dan, NTB dicanangkan 33 ribu hektare.

“Itu kita siapkan di wilayah Kecamatan Batukliang Utara, Batukliang, Kopang, Jonggat dan Pringgarata diamana yang merupakan wilayah yang sumber airnya masih memungkinkan. Kemudian juga kendala saluran irigasi melakukan perbaikan saluran skunder dan akan menghambat ketika ini wilayah lainnya,” bebernya.

Program ini dikatakan sudah berjalan di Kecamatan Kopang yakni bioremediasi 1000 hektare. Begipun di Kecamatan Batukliang Utara, Kecamatan Batukliang, Kecamatan Jonggat dan Kecamatan Pringgarata. Panen ditargetkan pada bulan Desember 2023 di saat stok beras menipis.

“Karena saat Desember ini diperkirakan masa kerawanan pangan di awal musim hujan penghujan, dan masuk musim tanam sehingga menjadi program untuk mengendalikan stok pangan beras nasional,” katanya.

Dari luas tanam 3 ribu hektare ini estimasinya akan menghasilkan 5,3 ton per hektar gabah kering giling. Apabila dikonversi ke beras akan menghasilkan 60-70 persen.

“Kendalanya soal distribusi benih, dan pupuk dan antisipasi Elnino soal irigasi, namun sampai saat ini masih dapat dikendalikan,” ungkapnya. (tim)

100% LikesVS
0% Dislikes
Post Views : 630

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *