MATARAM – Musyawarah Wilayah (Muswil) Ke-II Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung penuh dinamika dan perdebatan yang intens.
Setelah melalui proses yang panjang dan alot, Akhdiansyah akhirnya terpilih sebagai Ketua IKA PMII NTB untuk periode 2025-2030 pada Musyawarah Wilayah (Muswil) Ke-II Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Nusa Tenggara Barat (NTB)
Muswil II yang digelar dengan diikuti 10 Pengurus Cabang (PC) IKA PMII se-NTB ini awalnya mengusulkan tiga kandidat melalui mekanisme musyawarah mufakat. Tiga nama kandidat yang muncul adalah Akhdiansyah, Moh Akri, dan Zamroni Aziz.
“Berdasarkan hasil musyawarah mufakat, 10 PC sepakat mengusulkan tiga nama, yaitu Bang Yongki (Akhdiansyah), Bang Akri (Moh Akri), dan Bang Zamroni,” ujar Ketua PC IKA PMII Lombok Timur, Muhlis Hasyim, saat menyampaikan hasil musyawarah.
Namun, proses musyawarah di antara ketiga kandidat untuk menentukan satu nama sebagai Ketua IKA PMII NTB tidak membuahkan hasil.
Salah satu kandidat, Zamroni Aziz mengonfirmasi bahwa upaya musyawarah yang dilakukan menemui jalan buntu.
“Kami sudah mencoba mencari kesepakatan melalui musyawarah, tetapi hasilnya tetap tidak menemukan titik temu. Oleh karena itu, kami kembalikan keputusan ini ke cabang untuk memilih,” kata Zamroni Aziz.
Pemilihan Voting Berlangsung Sengit
Tahap pemilihan kemudian dilanjutkan melalui mekanisme voting dengan melibatkan 10 PC IKA PMII NTB yang memiliki hak suara.
Hasil voting menunjukkan bahwa Akhdiansyah dan Moh Akri masing-masing memperoleh lima suara, sementara Zamroni Aziz harus gugur karena tidak memperoleh suara.
Kondisi imbang antara dua kandidat tersisa, Akhdiansyah dan Moh Akri, memicu diskusi lanjutan.
Keduanya kembali diberi kesempatan untuk bermusyawarah demi mencapai kesepakatan secara mufakat. Namun, setelah beberapa kali upaya musyawarah, kedua kandidat tetap pada posisi masing-masing.
“Hasil musyawarah kami tetap sama. Kami berdua memilih untuk tetap maju,” ujar Moh Akri, menegaskan bahwa tidak ada titik temu dalam diskusi tersebut.
Keputusan Ditentukan melalui Musyawarah Senior
Melihat kebuntuan yang terus terjadi, pimpinan sidang, Prof Saleh Ending, mengacu pada tata tertib yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam tata tertib tersebut disebutkan bahwa jika terjadi hasil imbang dalam proses pemilihan, keputusan akhir akan dikembalikan kepada musyawarah bersama yang melibatkan tokoh-tokoh senior, termasuk Ketua IKA NTB demisioner, Steering Committee (SC), dan Organizing Committee (OC).
Melalui musyawarah yang melibatkan pihak-pihak tersebut, akhirnya diputuskan bahwa Akhdiansyah ditetapkan sebagai Ketua IKA PMII NTB periode 2025-2030.
“Hasil musyawarah memutuskan untuk menetapkan Sahabat Akhdiansyah sebagai Ketua IKA PMII NTB untuk periode 2025-2030. Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan senioritas, dedikasi, dan kontribusi beliau selama ini,” jelas Prof. Saleh Ending dalam penutupan sidang.
Harapan untuk Kepemimpinan Baru IKA NTB
Penetapan Akhdiansyah sebagai Ketua IKA PMII NTB membawa harapan besar bagi organisasi ini. Berbagai pihak berharap agar di bawah kepemimpinannya, IKA PMII NTB dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat.
“Saya mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan ini. Mari bersama-sama kita wujudkan IKA PMII NTB yang lebih solid dan memberikan manfaat bagi alumni maupun masyarakat,” ujar Akhdiansyah.
Muswil II IKA PMII NTB ini tidak hanya menjadi ajang demokrasi organisasi, tetapi juga menunjukkan pentingnya semangat musyawarah dalam menghadapi dinamika dan perbedaan pendapat.
“Dengan hasil ini, IKA PMII NTB memasuki babak baru kepemimpinan yang diharapkan mampu membawa organisasi lebih maju di masa mendatang,” tutur Akhdiansyah. (jho)