H Izzudin (MUHAMAD RIFA'I/RADAR MANDALIKA)

LOTIM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur (Lotim) memutuskan akan mempromosikan guru penggerak menjadi kepala sekolah (Kasek). Karena sekarang ini, stok guru penggerak sudah cukup banyak di Lotim.

Kepala Dikbud Lotim, H Izzudin menjelaskan alasan akan mempromosikan guru penggerak menjadi Kasek. Sebab guru penggerak telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) kepemimpinan selama delapan bulan. Sehingga mereka tidak perlu lagi untuk mengikuti Diklat kepala sekolah.

“Sekarang ini tidak ada lagi ruang untuk berdiskusi, selain kembali ke Peraturan Pemerintah (PP) nomor 40 tahun 2021 tentang pengangkatan kepala sekolah,” jelasnya.

Lanjutnya, pengangkatan Kasek dari guru penggerak tidak mesti berdasarkan sekolah asal. Misalkan, guru penggerak di Kecamatan Sukamulia kosong, maka bisa diimpor dari kecamatan lain. Artinya, tidak lagi berdasarkan tempat mengajar. Melainkan semua wilayah di Lotim berhak, di kecamatan yang sama atau digeser ke kecamatan lain.

Dalam promosi Kasek dari guru penggerak, Dikbud telah membentuk tim pertimbangan promosi Kasek, diketuai Sekretaris Dinas (Sekdis) dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dikbud sebagai anggota. Tugas tim membuat konsep usulan calon Kasek dari guru penggerak. Dengan demikian, tidak ada lagi ruang calo atau pun mengatasnamakan keluarga dan sebagainya, hanya demi menjadi Kasek. “Walaupun tidak dikenal, bila memiliki sertifikat guru penggerak, harus dipromosikan. Mereka memiliki kesiapan karena sudah diklat kepemimpinan,” tegasnya.

Tahun ini, sekitar 50 orang kepala sekolah akan pensiun. Sedangkan terdapat 52 sekolah yang mengalami kekosongan Kasek, satu diantaranya SMP. “Dalam waktu dekat kita proses. Tim sudah mulai melakukan proses,” terangnya.

Diakuinya, masalah golongan guru penggerak menjadi sedikit masalah. Dalam PP tersebut syarat menjadi Kasek, minimal golongan 3B. Sementara guru penggerak yang ada, masih banyak golongan 3A. Sehingga nantinya golongan 3A akan masuk daftar tunggu. “Nanti, guru penggerak kita tempatkan di sekolah pinggiran dulu untuk memajukan sekolah tersebut. Kalau sudah berhasil, baru digeser ke bagian tengah,” pungkasnya. (fa’i/r3)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 553

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *