KHOTIMAH/RADARMANDALIKA.ID SEMANGAT: Seorang pengrajin di Desa Ungga sedang menjalankan aktivitas sehari-harinya, Kamis kemarin.

PRAYA – Produk sebagian besar usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Lombok Tengah berlum bisa terakomodir pada momenj superbike November ini. Pasalnya, sampai detik ini produk UMKM belum bisa terakomodir oleh pemilik gawe event internasional ini.
“Minimal diberikan ruang usaha dalam perhelatan WSBK, atau ada juga dalam penambahan anggaran desa oleh Pemda yang diberikan melalui PAD,” ungkap Ketua forum kepala desa (FKD) Lombok Tengah, Suasto Hadiputro Amin, Kamis kemarin.
Suasto menambahkan peran desa kemudian dalam ranah pemerintahan di tingkat bawah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, sehingga dampak yang ditimbulkan langsung dirasakan masyarakat.

Selanjutnya, di wilayahnya di Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya begitu banyaknya pengrajin perak dan mutiara yang perlunya sentuhan tangan dan pemkab maupun pemerintah pusat dalam pengembangannya, terlebih dalam pelibatan pada even WSBK dan MotoGP Mandalika.

“Atau adanya sebuah rekomendasi terhadap kerajinan perak mutiara kami yang dapat masuk di areal pasar di even tersebut dalam peningkatan ekonomi masyarakat desa,” sentilnya.

Dibeberkannya, di wilayahnya ada sekitar 270 pengrajin perak dan mutiara yang telah nenorehkan sejumlah prestasi dan telah diakui baik nasional dan mancanegara. Dimana beberapa produk desain fashion terbaik nasional berasal dari Ungga juga.
Suasto mengaku memang sebelumnya sudah mendiskusikan dengan Bupati terkait kondisi dan belum adanya tindak lanjut dari apa yang sudah dijanjikan dalam mengakomodir produk lokal dalam perhelatan tersebut.
“Kami masih menunggu kejelasan sementara ini, maka jangan hanya 6 desa penyangga saja yang diberikan perhatian khusus,” katanya tegas.(tim)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *