KLU – Fenomena Matahari merah yang terjadi pada Rabu 1 November sekitar pukul 12.15 WITA di sebagian pulau Lombok, khususnya di Lombok Utara sempat heboh dan mengundang tanda tanya. Sejumlah warga pun ada yang beranggapan jika fenomena itu merupakan gerhana matahari.
Mengenai itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram Ardianto Septiadi menyampaikan jika Matahari merah tersebut bukan Gerhana Matahari. Ia menerangkan di Indonesia secara keseluruhan untuk saat ini tidak ada gerhana Matahari.
Hanya saja, kata Ardianto, pihkanya menilai Matahari merah yang terjadi karena posisi letak Matahari yang berada tepat ditengah-tengah dan tidak ada awan yang menutupi sehingga intensitas kecerahaannya tinggi.
“Itu normal-normal saja, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan,” terangnya.
Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menganggap hal tersebut sebagai hal-hal yang mengkhawatirkan, apalagi menyebut jika hal tersebut sebagai tanda-tanda akan datangnya bencana. Ardianto menilai bencana tidak bisa diprediksi dan jika terjadi aktifitas kegempaan pihaknya akan tetap memberikan informasi kepada masyarakat.
“Jadi masyarakat tetap tenang, ini hal biasa terjadi, karena kondisi langit yang cerah saat ini,” ungkapnya.(dhe)