BERI PAPARAN: Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB, Mori Hanafi didamping Wakil Ketua Umum saat menggelar jumpa pers di Mataram, kemarin (9/2/2023). (JHONI SUTANGGA/RADAR MANDALIKA)

MATARAM – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI NTB akan berlangsung 18-26 Februari ini. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB mengaku masih minus dana Rp 2 miliar dari kebutuhan awal Rp 10,5 miliar.

“Dari anggaran wajib Rp 10,5 miliar. Sampai hari ini masih ada kekurangan Rp 2 miliar. Kita masih antisipasi dengan hal-hal strategis,” terang Ketua KONI NTB, Mori Hanafi di Mataram, kemarin (9/2/2023).

Porprov tahun 2018 lalu anggarannya sebesar Rp 10,5 miliar yang mempertandingkan 25 Cabang Olahraga (Cabor) dengan jumlah atlet sekitar 3.600. Sementara di tahun ini ada 35 Cabor yang akan berlaga dengan mendatangkan 4.653 atlet dan ofisial dari 10 Kota/Kabupaten se-NTB lalu jumlah wasit sebanyak 367 orang. Sementara kondisi keuangan masih kurang. Pemprov NTB menyepakati Rp 7 miliar dari yang diajukan Rp 14 miliar.

“Tahun ini kami ajukan Rp 14 miliar tapi ndak dikasih. Akhirnya menghitung sendiri (penyesuaian). Kita lakukan Cut Kost (pemotongan) sehingga bisa efisien hasilnya Rp 10,5 miliar,” terang Mori.

Beruntungnya, KONI mendapat dana tambahan sebesar Rp 1,5 miliar dari sponsor.

“Masih kurang Rp 2 miliar,” katanya.

Kegiatan KONI juga banyak dibantu OPD-OPD. Seperti jasa transportasi panitia tidak menyewa melainkan OPD meminjamkan mobil operasional.

Begitupun dengan kesehatan. Berkat dukungan Dinas Kesehatan NTB panitia cukup terbantu. Penyediaan kesehatan salah satu aspek penting selama even berjalan. Jika dihitung-hitung membutuhkan Rp 500 juta untuk biaya tim yang tersebar di 58 venue.

Mori menegaskan jaminan kesehatan para atlit yang mana acuan pelayanannya berstandar nasional. Semua rumah sakit di kabupaten/kota sudah siap termasuk para Puskesmas sudah siaga.

“Kami juga sudah antisipasi Cabor yang berpotensi mengalami cedera. Tapi kami tidak ragu jaminan kesehatannya. KONI memberikan jaminan asuransi kerjasama dengan BPJS,” paparnya.

Meski masih kekurangan dana, KONI harus memastikan Porprov tersebut berstandar nasional. Termasuk memastikan tidak ada tagihan hutang pasca even selesai.

“Kita pastikan uang yang kita punya, selesai Porprov kita tidak ditagih hutang,” kata Mori.

Porprov kali ini akan mempertandingkan 464 pertandingan. Sebanyak 465 medali emas akan diperebutkan.

“Medali secara fisik 4000 disiapakan di 465 nomor pertandingan,” kata Mori.

Pembukaan Porprov akan berlangsung pada 18 Februari yang dipusatkan di Taman Sangkareang Mataram. Para atlet mulai berdatangan di pagi harinya. Untuk para atlet dan wasit akan menginap di 54 hotel yang tersebar di Kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah.

Sementara Kirab Api Obor akan dimulai 16 Februari. Titik startnya di Kota Bima lalu masuk ke Kabupaten Bima dilanjutkan ke Dompu lalu ke Sumbawa dan berhenti di Kabupaten Sumbawa Barat. Paginya obor kembali dikirabkan menuju Lombok Timur lalu ke Lombok Barat menuju Lombok Utara dan terakhir tujuan di Kota Mataram.

“Api Obor akan ditampilkan di Kota Mataram malam pembukaan,” jelasnya.

Terakhir dari aspek keamanan, Polda NTB menyiapkan 300 personel. Pasukan itu di luar dari pengamanan tertutup dari intelijen dan dibantu Badan Intelijen Nasional Daerah (BINDA) NTB.

“Dari keamanan, Polda tidak mau kecolongan,” pungkasnya. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 871

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *