RAZAK/RADAR MANDALIKA PERLU PERBAIKAN: Pengendara melintas di lokasi kubangan air di jalan rusak akibat air drainase meluap di perempatan Lingkungan Wakul Bawak, Kelurahan Renteng, Selasa kemarin (5/7).

PRAYA – Persoalan genangan di jalan kabupaten dan provinsi di perempatan Lingkungan Wakul Bawak Kelurahan Renteng, Kecamatan Praya Lombok Tengah perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah (Pemda). Pasalnya, setiap hujan turun baik dalam durasi lama maupun durasi singkat, air selalu meluap ke jalan. Penyebabnya, drainase di sana tak lancar.

 

Meluapnya air hujan terus berulang kali terjadi setiap tahun. Pemkab Loteng maupun Pemprov NTB seakan-akan menutup mata melihat persoalan yang dikeluhkan masyarakat tersebut. Sebab sampai sekarang belum ada tindakan nyata dari Pemda untuk menormalisasi drainase secara total.

 

Di sana tidak hanya masalah drainase yang tak lancar. Pantauan Radar Mandalika, kemarin (5/7), keberadaan jalan rusak dan berlubang juga menambah masalah. Meluapnya drainase membuat kubangan air di jalan berlubang. Karena itu, pengendara yang melintas harus berhati-hati melajukan kendaraannya. Parahnya lagi, banyak pengendara sering terjebak dan bahkan ada yang jatuh di lokasi kubangan air.

 

Sementara itu Lurah Renteng, H M Saifuddin berharap, Pemda dapat segera mengambil langkah normalisasi drainase secara total sebagai langkah jangka panjang. Pasalnya setiap kali hujan turun, air drainase selalu meluap hingga menggenangi jalan akibat drainase tak lancar. “Katanya, Pemkab (Loteng) menyerahkan ke provinsi karena itu jalan provinsi,” ujarnya pada Radar Mandalika, kemarin.

 

Saluran drainase ke arah selatan di jalan provisni sudah tidak berfungsi maksimal. Begitupula dengan drainase ke arah barat diduga tersumbat akibat sampah. Sehingga, aliran air drainase dari arah utara itu tak lancar. Akibatnya, air meluap ke permukaan jalan.

 

“Kalau saluran ke selatan sudah buntu,” ujar Saifuddin.

 

Pemerintah Kelurahan Renteng bukannya tidak pernah mengambil tindakan. Di bulan Desember tahun 2021, pihaknya sudah turun gotong royong melakukan normalisasi saluran yang ke arah barat. Sampah di saluran diangkat. Waktu itu drainase di sana sempat lancar.

 

Sebagai solusi jangka panjang untuk mencegah air tidak lagi meluap ke ruas jalan saat hujan mengguyur. Saifuddin meminta kepada Pemkab Loteng maupun Pemprov NTB untuk segera memperbaiki saluran drainase dengan membongkar gorong-gorong yang ada kemudian membuat gorong-gorong baru.

 

Begitupula dengan ruas jalan yang rusak dan berlubang agar segera ditangani. Kalau tidak diperbaiki segera itu sangat mengganggu pengendara yang melintas saat hujan. Apalagi di lokasi kubangan air di jalan berlubang, pengendara harus ekstra hati-hati.

 

Salah satu warga yang enggan dikorankan namanya menuturkan, masalah air drainase yang meluap ke jalan sudah lama dan terus berulang kali terjadi kalau hujan turun baik durasi singkat apalagi deras serta berlangsung lama. Bahkan dia selalu khawatir kalau hujan turun, karena air meluap hingga ke halaman rumahnya.

 

“Padahal sudah masuk kota, dekat kantor bupati, jalan utama lagi,” kesal perempuan itu.

 

Parahnya lagi, keberadaan jalan rusak di sana yang membentuk kubangan air sangat rawan terjadi kecelakaan. Dia mengemukakan, belum lama ini ada pedagang sayur yang jatuh di lokasi kubangan air tersebut. “Kasian kita lihat orang yang jalan (kendaraan melintas),” ujarnya.

 

Dia pun hanya bisa berharap kepada pemerintah agar segera turun tangan untuk memperbaiki saluran drainase dan jalan yang rusak. “Mudah-mudahan. Kita sebagai masyarakat biasa hanya bisa menunggu kapan akan diperbaiki,” katanya. (zak)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 560

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *