Setiap Panen Kantong Uang Rp 6 Juta
Lombok Utara selain keindahan alam yang menjadi nilai tawar, wilayah Gumi Paer Dayan Gunung ini juga menjadi lokasi yang cukup potensial untuk melakukan budidaya lebah Madu Trigona. Budidaya ini pun dilakukan pemuda Samidi, warga Kandang Kaok, Tanjung. Berikut liputannya?
AHMAD ROHADI-LOMBOK UTARA
MADU Trigona mulai diincar banyak masyarakat, selain kaya manfaat untuk kesehatan, madu ini juga bisa meningkatkan imun tubuh untuk melawan virus Covid-19.
sekarang, wilayah Lombok Utara pembudidaya lebah madu trigona kian menjamur, menariknya keberadaan lebah madu trigona di pasaran mulai diburu. Momen ini pun dimanfaatkan Samidi pria dari Dusun Kandang Kaok, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
saat ditemui siang kemarin. Samidi terlihat mondar-mandir melayani tamu yang berkunjung ke rumah makannya. Sesekali ia juga menyempatkan diri menengok lebah trigona di samping rumah makannya.
Kebetulan dia kini tengah mengembangkan budidaya lebah trigona dan itu menjadi salah satu sumber penghasilan baginya.
Samidi menuturkan bahwa mulai budidaya lebah trigona sejak beberapa tahun lalu.
“Saya tertarik melihat madu trigona di tempat teman di Sukadana. Akhirnya saya beli langsung dipemburunya dan saya budidaya. Itu kalau gak salah mulai tahun 2016,” bebernya.
Saat itu, dia mencoba budidaya 10 kotak stup, lebah trigonanya ada tiga jenis.Yaitu pantat hitam, kuning dan pantat putih. Dari 10 kotak tersebut seiring berjalannya waktu jumlahnya terus bertambah.
“Sempat kemarin ada 300 kotak tetapi banyak teman yang minta akhirnya saya kasih. Sekarang tinggal 150 kotak,” tuturnya.
Dari beberapa kotak itu, Samidi mengaku panen 3 bulan sekali.Omzet yang didapat sekali panen pun cukup banyak.
“Penghasilan pernah sampai 9 juta untuk 60 kotak,” ceritanya.
Samidi menuturkan bahwa budidaya lebah trigona ini sebetulnya bagi dia bukan semata untuk mendapatkan uang. Tetapi lebih kepada hobi dan juga kebutuhan dirinya bersama keluarga dan kerabat.
“Kalau omzet tidak terlalu saya pikirkan,” jawabnya.
Sekalipun tidak ada pembeli kata Samidi tidak rugi. Pasalnya budidaya lebah trigona ini tidak mengeluarkan biaya banyak. Tidak seperti hewan ternak lain, lebah trigona justru bisa dikembangbiakkan dengan cukup mudah dan cenderung murah.
Dikatakannya, lebah trigona yang tidak menyengat itu hanya membutuhkan habitat yang tepat.
Di antaranya lokasi pengembangbiakan yang jauh dari kebisingan, jauh dari area pembakaran sampah atau asap, hingga menyediakan bunga-bungaan untuk sumber makanannya.(*)