MATARAM – Sejumlah mahasiswa Universitas Mataram (UNRAM) menolak kedatangan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto di kampus Unram mengisi kuliah umum, Kamis kemarin.
Kordinator aksi, Adrian Islah menegaskan, kedatangan politisi PDIP itu ke Unram buntut dari menolak pihak kampus yang akan datang Rocky Gerung dalam agenda pengajar Ilmu Filsafat di Universitas Indonesia, 16 September 2022.
“Kami sempat ingin mengundang Rocky Gerung, tapi jelas ditolak oleh Rektor,” tegas mahasiswa fakultas hukum itu.
Dijelaskannya, penolakan itu terjadi karena dengan jelas rektor Unram Bambang Hari Kusumo telah menandatangani surat undangan kuliah umum yang diisi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Atas itu masa aksi menilai bahwa rektor Unram dengan terang-terangan mencederai mimbar akademik di kampus.
“Kita hanya ingin pastikan mimbar akademik Unram bersih dari urusan intrik partai politik,” sentil Isnaini.
Tidak hanya itu, Isnaini beranggapan bahwa kedatangan Rocky Gerung itu sudah didesain, dan kedatangan Sekjen DPP PDIP itu sudah secara matang didesain. “Ada upaya represifitas dari kampus, ini yang menguatkan kami untuk menolak,” tegasnya.
Sementara itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi santai penolakan itu. “Saya dulu mahasiswa juga sering demo. Jadi kita hormati haknya,” katanya tegas.
Meski ditolak untuk mengisi kuliah umum tentang ilmu geopolitik di Indonesia, puluhan mahasiswa yang menolak dirinya itu kata Hasto bisa bertanya terhadap apa yang disampaikan dalam kuliah umum terbatas di Rektorat Unram.
“Itu yang paling fair ya,” kata Hasto.
Sementara itu, Rektor Unram Bambang Hari Kusumo mengatakan bahwa aksi penolakan yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa itu bentuk dari kebebasan.
“Itu bebas, masing-masing orang bebas menentukan pendapatnya,” jawabnya.
Dikatakan Bambang, apa yang ditolak puluhan mahasiswa di depan gedung rektorat Unram itu merupakan bentuk dari keberadaan negara demokrasi.(rif)