KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID SEHAT: Ini sapi bantuan dari pemerintah pusat di wilayah Kecamatan Pujut.

PRAYA – Para peternak sapi di Kabupaten Lombok Tengah akhir-akhir ini mulai resah. Pasalnya, ada virus menular menyerang sapi milik warga. Temuannya baru ini di Desa Kelebuh, Kecamatan Praya Tengah.
Setidaknya, ada 74 ekor sapi di Desa Kelebuh yang mendadak jatuh sakit. Kuat dugaan diserang virus menular. Informasinya, virus yang menyerang mirip gejalanya dengan virus covid-19. Mulai dari demam, pilek (cairan dari hidung, red) dan mulut mengeluarkan cairan bahkan menular melalui interaksi langsung.

“Kami resah ini pak, banyak memang teman pertenak lain juga melaporkan hal sama,” ungkap Najam warga Desa Kelebuh.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Taufikurrahman Fuan Note mengaku sudah menerima laporan terhadap hal itu, kasus ini baru ditemukan di satu desa saja.
“Kejadian pertama dilaporkan dari masyarakat peternak di Desa Kelebu,” ungkapnya kepada media, Selasa kemarin.

“Kami sudah turunkan tim, waktu tim turun ke lapangan dimulai dari hari Sabtu hingga Minggu, kami menemukan bahwa sampai kemarin Senin ada 74 ekor sapi yang sakit. Beruntung tidak ada yang mati,” bebernya.

Dibeberkan mantan Sekdis ini, adapun ciri gejala dialami sapi demam, banyak lelehan lendir dari hidung disertai luka di hidung, kemudian juga air liur yang berlebih, suhu panas tubuh cukup tinggi di atas 30 sampai dengan 37 derajat, bahkan ada juga yang sampai 40 derajat, kuku kakinya ada hitam.

Menurutnya, kejadian ini juga terjadi di Jawa Timur, hampir 5.000 ekor sapi di Jawa Timur terindikasi sama, kemudian juga di Aceh dan Riau.
“Sekitar 2 sampai dengan 3 hari kedepan mudah-mudahan hari Jumat paling lambat itu sudah dapat hasil PCR,” katanya.

Dijelaskannya, untuk sementara waktu beberapa tindakan terkait ternak yang sakit tersebut dilakukan dengan teknik seperti dulu yakni, memberikan pengobatan awal sesuai gejala, mengingat masih menduga-duga. Untuk itu, pihaknya tidak boleh menyatakan atau menyebutkan macam-macam penyakit.
“Salah satu gejala itu bisa serius ya karena ternak malas makan enggan untuk makan, itu yang membuat tubuhnya lemah kemudian banyak yang jatuh tidak bisa bangun secara tradisional perlu diberikan. Misalnya dia kasih madu dan telur saja itu tapi yang dipaksa dikasihkan 3 sendok sekali minum pasti menaikkan stamina,” yakin Taufik.

Menindaklanjuti persoalan ini, dinas telah membentuk tim khusus dalam penanganan kasus sapi tersebut. Dimana dengan langkah awal sterilisasi kandang dan areal dan pembatasan keluar masuknya ternak sapi maupun peternaknya.

Sementara, untuk pasar hewan mingguan bagi ternak yang akan masuk akan dilakukan screening, termasuk pada pengecekan kesehatan ternak, apabila ada gejala mirip maupun sakit maka tidak akan diberikan akses masuk pasar. Kemudian akan dilakukan screening di pintu masuk maupun secara acak.

“Virus ini hanya menular ke sesama sapi saja,” yakinnya lagi.(tim)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 411

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *