ANTAUSIAS: Masyarakat cukup antausias mendatangi pasar rakyat yang digelar Disdag Kota Mataram di salah satu wilayah kelurahan di Kecamatan Sandubaya, belum lama ini.

MATARAM – Guna mengantisipasi gejolak harga barang kebutuhan pokok (Bapok), Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram tetap menggelar pasar rakyat di beberapa kelurahan di enam kecamatan. Bahkan, pasar rakyat dilaksanakan dengan mengandeng beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Kita tetap mengantisipasi gejolak-gejolak harga yang terjadi. Karena itulah upaya-upaya yang kita lakukan untuk mengintervensi dengan mengadakan kegiatan pasar rakyat,” kata Kepala Disdag Kota Mataram, H Amran M Amin, belum lama ini.

Pihaknya tetap berkoodinasi dengan Disdag Provinsi NTB dalam upaya mengintervensi lonjakan harga bapok di pasar. “Dinas Perdagangan Provinsi yang lebih banyak memiliki kewenangan untuk melakukan penekanan-penekanan,” kata mantan Camat Mataram itu.

Pasar rakyat sudah kembali digelar sejak 10 September sampai Oktober mendatang. Dalam melaksanakan pasar rakyat, Disdag Kota Mataram mulai menggandeng beberapa OPD terkait di lingkup Pemkot Mataram. Diantaranya, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian dan Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Kota Mataram.

Seperti terlihat saat gelaran pasar rakyat di Kantor Lurah Cakranegara Utara, Kecamatan Cakranegara, pada 10 September. Pantauan Radar Mandalika di lapangan, stand-stand pedagang diatur secara rapi dan terpisah. Antara stand pedagang dari Dinas Koperasi, Petanian dan Perikananan, maupun Dinas Perdagangan.

Apakah terjadi lonjakan harga pada momen Pilkada 2020? Amran mengatakan, untuk setiap momen Pilkada tidak berpengaruh terhadap gejolak harga bapok di pasar. Yang menjadi pemicu lonjakan harga di pasat ketika ada momen-momen hari besar keagamaan. Termasuk saat Hari Galungan belum lama ini.

“Walaupun kita sebenarnya kan melakukan kegiatan pasar rakyat. Pasti sudah terjadi (lonjakan harga) setiap ada kegiatan keagamaan,” ungkap dia.

Setelah momen kegiatan keagamaan, ujar Amran, harga bapok kembali normal seperti biasa. Dan, harga bapok sementara ini masih normal. Karena, cuaca alam saat ini juga tidak berpengaruh terhadap sisi produksi. Misalnya cabe dan lain sebagainya. Artinya, ketesediaan bapok di pasar masih mencukupi permintaan masyarakat.

“Cuaca sampai hari ini masih kita lihat stabil. Tidak ada terjadi anomali-anomali. Kebutuhan bahan pokok tidak berpengaruh,” terang pria yang juga pernah menjabat Kadis Pemuda dan Olahraga Kota Mataram itu. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 153

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *