IST/RADAR MANDALIKA RUSAK: Kondisi pasca bencana puting beliung yang terjadi, Selasa (15/11) lalu di Kecamatan Kuripan.

LOBAR–Stok bantuan sosial berupa makanan cepat saji untuk kebencanaan di Dinas Sosial (Dinsos) Lombok Barat (Lobar) sedang kosong. Akibatnya korban bencana puting beliung di Desa Kuripan dan Jagaraga yang terjadi Selasa (15/11) lalu hingga kini belum menerima bantuan makanan.

“Untuk makanan cepat saji, sudah habis kita salurkan,” terang Kepala Bidang Linjamsos Dinsos Lobar, H Nasri, Kamis (17/11).

Diakuinya stok bantuan berupa makanan yang biasa langsung diberikan kepada korban bencana sudah dihabiskan bulan kemarin. Karena dikhawatirkan akan kadaluarsa sehingga lebih cepat disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. “Karena akan kadaluarsa kalau dibiarkan,” katanya.

Makanan tersebut dibagikan kepada panti asuhan yang ada di Lobar, dan TPQ. Sementara untuk penyediaan kembali makanan siapa saji, Dinso akan bekerjasama dengan Balai Paramita.

“Nanti akan kita minta lagi untuk stok makanan, bersama Balai Paramita,” ujarnya.

Untuk 16 KK korban bencana, Dinas Sosial untuk sementara bisa memberikan bantuan berupa peralatan dapur, terpal, foodware, paket sandang, matras, selimut, dan family kids yang jumlahnya untuk 17 KK di Desa Kuripan dan Jagaraga. Setelah pemberian bantuan ini, pihaknya akan melakukan pendampingan agar korban bisa mendapatkan bantuan yang lainnya. Misalnya jika ada warga yang tidak memiliki BPJS akan difasilitasi agar memiliki BPJS.

Sementara itu Kepala Desa Jagaraga, M Hasyim mengatakan untuk kebutuhan sembako para korban, sudah diberikan pemerintah desa. Saat ini pemdes berupaya agar para korban bisa diberikan bantuan untuk perbaikan rumah. “Untuk sembako sudah ada, sekarang kita upayakan bantuan untuk perbaikan rumah warga,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dimiliki, ada 11 rumah warga yang rusak dengan katagori rusak berat, dan rusak ringan. Kemudian ada rumah warga yang temboknya ambruk. Sementara untuk rusak berat akan diusulkan ke  BPBD Lombok Barat. “Nanti kita usulkan ke BPBD untuk perbaikan rumah korban,” sambungnya.

Terpisahm Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar, H. Hartono Ahmad mengaku sudah menerima nama para korban yang rumahnya rusak. BPBD akan mengupayakan bisa memberikan bantuan berupa material agar para korban bisa melakukan perbaikan rumahnya. “Sedang kita proses, mudahan bisa terealisasi. Bantuannya nanti dalam bentuk material seperti spandek, dan kayu. Tapi BPBD tidak memberikan bantuan untuk perbaikan rumah,” jelasnya.

Sekarang ini masih dilaksanakan pendataan berapa kebutuhan material masing-masing korban yang rumahnya rusak. Untuk totalnya berdasarkan laporan dari desa, rumah yang rusak sekitar 51 unit dan perlu verifikasi lagi untuk mendapatkan bantuan. “Kita usulkan untuk anggaran sekitar 200 juta,” katanya. (win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 324

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *