PRAYA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah (Loteng) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H Muh. Bintang banyak menerima aspirasi masyarakat saat melaksanakan reses pertama tahun 2023. Aspirasi yang disampaikan masyarakat itu paling banyak terkait persoalan infrastruktur dan air bersih dalam hal ini sumur bor.
“Reses kemarin memang yang jadi tuntutan masyarakat secara garis besar hanya dua, yaitu infrastruktur dan air bersih,” ungkapnya, belum lama ini.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Praya Barat dan Kecamatan Praya Barat Daya ini mengatakan, pada saat ia melakukan reses di Desa Montong Sapah. Ia tidak menafikan jika apa yang menjadi keluhan masyarakat itu memang betul adanya. Bahwa ada infrastruktur jalan yang memang tidak pernah diaspal.
“Ruas jalan dari Batu Jangkih ke Montong Sapah tembus ke Lombok Barat memang ndak pernah di hotmix,” ujarnya.
Sebagai wakil rakyat yang duduk di kursi legislatif, masyarakat di sana menitip aspirasi kepada dirinya agar infrastruktur jalan tersebut disuarakan atau disampaikan kepada pemerintah (eksekutif). Supaya dapat segera ditangani atau dilakukan perbaikan. Mengingat akses ruas jalan tersebut sangat penting bagi masyarakat dalam mempercepat dan mempermudah mobilisasi dan untuk keperluan lainnya.
“Itulah yang menjadi harapan masyarakat di situ untuk disuarakan,” terangnya.
Kemudian kedua, masyarakat masih mengeluhkan soal kekurangan pasokan kebutuhan air bersih. Diketahui bersama bahwa wilayah selatan Loteng itu merupakan wilayah yang cukup kering. Dikatakan, air PDAM sangat tidak mungkin akan bisa mengairi wilayah-wilayah yang kategori daratan tinggi.
“Harapan masyarakat itu bagaimana kita menyiasati kekurangan air dengan sumur bor,” ujarnya.
Tetapi, kata dia, tidak akan mungkin hanya mengandalkan sumur bor saja untuk menambah pasokan kebutuhan air bersih masyarakat. Namun, kemungkinan juga butuh bendungan untuk di wilayah atas untuk keperluan irigasi pertanian.
“Untuk ke depan mudah-mudahan pemerintah kabupaten bisa mengusulkan berupa bendungan di wilayah Batu Jangkih, Montong Ajan,” harapnya.
Dia mengakui, soal irigasi pertanian juga salah satu aspirasi masyarakat yang ia terima saat melakukan kegiatan reses atau serap aspirasi masyarakat beberapa waktu lalu. “Karena dia tau persih bagaimana masyarakat di wilayah irigasi yang dialiri Bendungan Batujai masyarakatnya bisa bercocok tanam sampai dua kali. Sementara di sana kan hanya mengandalkan air tadah hujan (sangat bergantung pada hujan) semua di situ,” terangnya.
Selain bidang infrastruktur dan air bersih. Kata dia, ada juga aspirasi di bidang lain yang disampaikan masyarakat. Yang jelas, beragam aspirasi yang disampaikan masyarakat di Dapil-nya itu tetap menjadi atensinya.
“Cuman yang dua itu yang dominan,” katanya.(zak)