PRAYA – Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Lombok Tengah menggelar rapat pimpinan cabang (Rapimcab) di Grand Royal Batujai, Senin (30/1/2023). Rapimcab itu dihadiri langsung Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi NTB, Indra Jaya Usman (IJU) beserta jajaran pengurusnya.
Dalam kesempatan itu, IJU mengaku, Rapimcab ini digelar semua daerah untuk memperkuat soliditas kader. Mengingat, tantangan untuk menghadapi pemilu dan pileg 2024 tidak lah ringan. Banyak langkah yang harus dipersiapkan untuk menghadapi tahun politik itu, salah satunya dengan memperkuat soliditas kader.
Menurut IJU, jika soliditas kadernya sudah rekat, maka seberat dan sebesar apapun tantangan ke depannya akan mampu dihadapi. Termasuk salah satunya menghadapi kemungkinan terburuk sistem proporsional tertutup yang diinisiasi sebagian kalangan elit politik di tingkat nasional. Untuk langkah awal, partainya telah secara langsung menjadi bagian dari penggugat agar sistem proporsional terbuka tetap bisa dilakukan dalam pemilu 2024.
Sebab, sambung dia, andaikata pemilu dengan sistem proporsional tertutup dilakukan, maka akan terdapat kemunduran demokrasi yang telah lama diperjuangkan partainya selama ini. Masyarakat tidak lagi bisa menentukan pilihan untuk benar-benar mewakili aspirasinya di kursi legislatif.
“Makanya yang terpenting sekarang kita harus persiapkan soliditas kader. Jika soliditas kader sudah mantap, maka apapun hasil keputusan pemerintah nantinya akan siap kita hadapi. Tapi sebelumnya itu secara organisasi kepartaian kita telah berjuang dengan ikut menggugat rencana itu ke MK,” terang IJU.
Namun demikian, politisi yang karib disapa IJU ini tetap berharap agar MK mengabulkan permohonan partainya dan organisasi kepartaian yang menginginkan sistem proporsional terbuka. Agar marwah demokrasi tetap utuh dan rakyat bisa kembali mendapatkan hak untuk menentukan wakil rakyat pilihannya.
“Partai Demokrat tetap berpegang teguh kepada sistem proporsional terbuka, karena itu hak rakyat. Tapi apapun nantinya keputusan resmi pemerintah, tentunya kita akan terima,” ujarnya.
Dalam Rapimcab itu juga, IJU bersama pengurus DPC Partai Demokrat Lombok Tengah telah merancang target jumlah perolehan kursi di legislatif. Dengan perolehan enam kursi di enam dapil di Lombok Tengah pada pileg 2019, ditargetkan akan bertambah lagi dua kursi pada pileg 2024. Target ini tak muluk-muluk dan cukup potensial terbuka mengingat komitmen dan soliditas kadernya yang akan ikut bertarung dalam pileg 2024 nanti.
Ditambah lagi, lanjut dia, semangat kadernya yang rata-rata masih muda. Semua itu menjadi peluang emas bagi Partai Demokrat untuk bergerak lebih leluasa meraih simpatisan masyarakat.
“Rata-rata kader kita masih muda semua, mereka masih energik, masih kuat berpikir dan bergerak. Ini kekuatan ini untuk bisa memenuhi target yang telah kita tentukan,” tambah IJU.
Selain itu, modal jasa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menjadi modal kuat bagi Partai Demokrat. Masyarakat tak bisa melupakan begitu saja jasa-jasa SBY saat menjadi presiden. Terutama di NTB yang telah meletakkan dasar-dasar pembangunan bagi kemajuan daerah sekarang ini.
“Di Lombok Tengah misalnya, bandara, KEK, Pelabuhan Awang, IPDN, itukan peletakan dasarnya saat zaman Pak SBY. Pemerintahan sekarang hanya melanjutkan,” sebut anggota DPRD Lombok Barat ini.
Karena itu, Partai Demokrat siap tampil di mana saja, tak hanya di Kabupaten Lombok Tengah tetapi juga di semua kabupaten/kota di NTB. Semangat solidaritas itu terus digaungkan agar bisa mempertahankan suara Partai Demokrat.
“Makanya kita tidak terpengaruh dengan mitos politik yang kadang-kadang mengungkung kita dalam suatu keadaan. Itu yang saya pesankan kepada semua kader, bahwa kita harus berani menerobos semua itu,” pungkasnya.
Ditambahkan Ketua DPC Partai Demokrat Lombok Tengah, Adi Bagus Karya Putra, raihan kursi pada pileg 2024 akan menjadi pintu bagi pilkada 2024. Jika perolehan target kursi partainya terpenuhi, maka peluang untuk mengusung calon sendiri pada pilkada 2024 sangat terbuka lebar. Ditambah lagi dengan keberhasilan Partai Demokrat dalam mengusung calon pada setiap calon di pilkada.
“Kalau target delapan kursi bisa kita penuhi, maka otomatis kursi ketua DPRD dipegang Demokrat. Ini juga sekaligus nanti akan menjadi pintu untuk mengusung calon sendiri pada pilkada 2024,” tambah Bajang Bagus. (red)