PRAYA – Sejumlah oknum pejabat di lingkup Pemkab Lombok Tengah (Loteng), sudah mulai terang-terangan menunjukkan arah dukungan di momen Pilkada 9 Desember 2020. Temuan ini terungkap setelah beredar luasnya foto para kepala dinas, pejabat lainnya menunjukkan salam empat jari sebagai nomor urut paslon nomor 4 yakni, paket Maiq-Meres (Pathul-Nursiah). Tidak hanya itu, para oknum pejabat ini juga mengenakan kain kembang komak sebagai ciri khas paket yang diusung partai Gerindra, Nasdem, PDIP dan Golkar itu.
Dari foto yang beredar luas di media social dan menjadi buah bibir warganet. Terlihat ada Kepala DPMD Loteng, Jalaludin, Plt Kepala BPBD Murdi, Kepala Diskanlut dan Kepala Dinas Pertanian menunjukkan salam empat jari. Sementara ada juga salah satu pejabat di sekretariat DPRD. Namun di foto yang beredar, ada juga sejumlah pejabat yang tidak menunjukkan salam empat jari. Seperti Kasat Pol PP dan beberapa pejabat lainnya. Momen foto itu diambil di lokasi touring di Sembalun, Lombok Timur, Sabtu pecan lalu.
Ketua Bawaslu Loteng, Abdul Hanan yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah berusaha memanggil sejumlah oknum ASN yang muncul di foto itu. Namun para oknum ASN ‘nakal’ ini berkelit dengan alasan harus menghadiri agenda kampung sehat.
“Katanya besok (hari ini, Red) bisa hadir, ada empat ASN yang kita panggil. Namun untuk sementara identitas mereka masih dirahasiakan, karena ada prinsip azas praduga tak bersalah yang saat ini harus melalui tahapan lanjutan pemeriksaan dari Bawaslu,” terangnya pada Radar Mandalika di kantornya, Selasa kemarin.
Abdul Hanan menegaskan, untuk saat ini dikarenakan sudah masuk tahapan kampanye, maka Bawaslu sendiri telah memiliki hak penuh terkait pelanggaran yang ada. Apalagi yang lebih terang benderangan sekarang ini.
“Kita bisa tindak lewat sentra penegakan hukum terpadu (Gakummdu), jadi jika memang terbukti ada pelanggaran maka gakummdu berhak menindak. Kita tentunya akan segera koordinasikan soal ini,” janjinya.
Hanan saat ini akan melakukan proses pengkajian materi selama lima hari atas dugaan pelanggaran ASN tersebut. “Kita sedang dalami proses pemeriksaan, besok akan kita tanyakan kepada mereka untuk lebih jelasnya,” tegas dia.
Abdul Hanan juga mengimbau kepada masyarakat agar dapat lebih bijak dan menjaga kondisifitas pelaksanaan pilkada. “Kalau menemukan dugaan pelanggaran maka laporkan kepada Bawaslu. Bukan mengeluarkan statemen negatif terhadap lembaga negara yang saat ini tengah melakukan kegiatan penyelenggaraan pemilihan,” serunya.
Sementara, Koordinator Divisi Peneyelesaian Sengketa Bawaslu Loteng, Harun Azwari menegaskan, terkait poto ASN salam empat jari yang beredar, pihaknya sudah menindaklanjutinya. Bahkan, pihaknya sudah melayangkan pemanggilan kepada para ASN tersebut.
“Kami sudah memanggil empat ASN itu, mulai hari ini (kemarin, Red) untuk dilakukan diklarifikasi,” katanya.
Dia menegaskan, pemanggilan dari empat ASN yang diduga melanggar kode etik ASN itu, tidak lainnya untuk melakukan investigasi maupun pengumpulan bukti-bukti. Karena, sebagai mana telah diatur oleh negara tentang ASN tidak boleh melakukan politik praktis.
“ASN harus netral,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, jika nanti hasil investigasi terbukti ada pelanggaran. Tentu akan pihaknya akan memberikan tindakan tegas. Salah satunya adalah merekomendasikannya ke KASN. Kemudian, bila ditemukan unsur pidana pemilu, pihaknya akan serahkan pada kepolisian sesuai dengan Undang uandang nomor 10 tahun 2016 tentang pemilihan. Pada pasal 71 berbunyi bila apartur sipil sengaja melangagar ketentuan, bisa diancam pidana pemilihan dengan huykuman satu bulan hingga 6 bulan serta dendan paling banyak 6 juta.
“Kami akan menggunakan pasal ini,” ancamnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Loteng, Lalu Iskandar yang dikonfirmasi membenarkan ada pemanggilan dari Bawaslu. Namun harus menemani tim pusat turun ke desa, sehingga dirinya tidak bisa menemuhi panggilan.
“Saya sudah sampaikan pada Sekretaris Bawaslu,” katanya singkat.
Sementara, Plt. Sekda Loteng, HL Idham Khalid yang dikonfirmasi soal acara touring pecan kemarin irit bicara. Idham berkelit tidak mengetahui tujuan kegiatan kemarin di Sembalun. “Langsung ke Pak Bupati dek, saya cuma ikut saja. Waktu acara kemarin saja juga menyusul, tidak bareng dengan rombongan,” jawab Idham.
Sebagai orang nomor satu di birokrasi, Idham menyesalkan atas beredarnya foto oknum ASN yang menunjukkan salam empat jari. Para ASN ini lupa bagaimana menjaga netralitas sebagai ASN dan batasan mana yang harus dilakukan.
“Untuk sanksi sendiri akan diserahkan kepada Bawaslu, saya juga berjanji akan segera menegur para ASN yang terbukti terang-terangan melanggar kode etik sebagai ASN,” janji Idham.(jay/buy)