Daftar 150 Orang, NTB Diberikan Jatah Lebih
Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) NTB saat ini tengah melakukan seleksi beasiswa untuk jenjang Strata Satu hingga Strata tiga (doktor). Seperti apa?
JHONI SUTANGGA-MATARAM
GENERASI saat ini begitu mudah mengakses untuk memperoleh beasiswa pendidikan lanjutan (kuliah). Mereka bisa leluasa mencari beasiswa, sekarang tidak hanya melalui instansi resmi pemerintah maupun swasta melainkan juga di lembaga Badan Otonom (Banon) organisasi, sebut saja salah satunya di Banom NU, Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu). Pergunu NTB saat ini tengah menyeleksi puluhan santri kader NU dari berbagai penjuru di Lombok untuk dikuliahkan secara gratis.
Beasiswa Pergunu tidak saja menawarkan jenjang strata satu (S1) melainkan hingga S3.”Beasiswa ini ditujukan kepada santri.
Memberikan kesempatan kepada santri terbaik yang nantinya disiapkan menjadi kader penerus Aswaja Annahdiayah kedepannya,” beber Ketua Wilayah Pergunu NTB, Baiq Mulianah kepada Radar Mandalika di Mataram, Rabu kemarin.
Pada seleksi tersebut, peserta yang mendaftar sebanyak 150 orang namun yang berhasil lulus seleksi sebanyak 30 peserta. Mereka selanjutnya mengikuti tes yang telah disiapkan panitia di daerah.
“Ini supaya santri penerima beasiswa itu sadar, NU hadir dalam peningkatan kwalitas SDM mereka,” tutur Rektor Universitas Nahdatul Ulama (UNU) NTB itu.
Dalam seleksi ini, peserta mengikuti lima model test. Pertama Kitab Kuning dan Wawasan Agama Islam. Ini untuk menunjukkan diri mereka benar-benar menjadi santri. Kedua tes kebangsaan. Menurut Mulianah, setiap kader NU harus tertanama jiwa nasionalisme mereka.
“Kenapa ada wawasan kebangsaan. Karena kader NU menjadi bagian dari Indonesia dan tentunya untuk dunia,” terangnya.
Test lainnya, kepesantrenan, baca tulis Al-quran dan terakhir Aswaja dan Ke NU-an. Bagi peserta yang lulus telah disiapkan sejumlah perguruan tinggi lokasi perkuliah. Seperti Institute KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jatim yang merupakan lembaga milik KH Asep Ketua Pergunu Pusat termasuk juga di UNU NTB sendiri.
“Jadi nanti kami bersama Pergunu Pusat yang akan menempatkan mereka dimana. Yang penting kita minta peserta menunjukkan layak diri lulus di beasiswa Pergunu ini,” katanya.
Beasiswa Pergunu ini telah berjalan lima tahun. Namun pihaknya baru kali ini mengekspos ke publik. Para lulusan Penerima beasiswa Pergunu dari NTB saja sudah mencapai 150 orang. Tahun ini sebenarnya setiap pengurus Wilayah Pergunu diberi jatah 3 orang, namun khusus untuk NTB sendiri diberikan alokasi lebih dengan dilakukan afirmasi ke UNU NTB.
“Ini semata-mata Pergunu Pusat berkomitmen meningkatkan SDM di UNU NTB sendiri,” katanya.
Kedepannya, beasiswa Pergunu tidak hanya di dalam negeri melainkan akan dibuka juga tujuan luar negeri.”Untuk NTB kita siapkan dalam negeri dulu. Tahun ini kita sambil persiapan untuk luar negeri di tahun depan,” ungkapnya.
Beasiswa Pergunu ini out put yang diharapkan itu bahwa kader NU bangga menjadi warga NU yang berkualitas dan memberi kontribusi. Tentunya bagaimana menguatkan jam’iyah Annahdiayah.
Syarat yang harus dipenuhi peserta yaitu, mereka harus kembali ke rumah besar mereka masing-masing (NU). Ini dimaksudkan agar bisa menjadi kader yang berguna membangun Harakah (gerakan) NU dan untuk jamaah Nahdiyin. Apalagi Pergunu tidak lagi sebatas menguatkan tradisi kultur melainkan juga harus kuat dari aspek strukutural.
September ini Pergunu Pusat menargetkan Pengurus Anak Cabang (PAC) tingkat kecamatan bisa terbentuk sejumlah 17 ribu PAC termasuk di NTB. “NTB kita targetkan Agustus ini selesai,” ucapnya.(*)