JAYADI/RADAR MANDALIKA MENUJUKKAN: Muhamad Dahlan Efendi saat menunjukkan jamur ukuran raksasa, Selasa kemarin.

Tidak Berani Dikonsumsi, Masih Disimpan Dalam Rumah

Penemuan jamur raksasa oleh pemuda di Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut berhasil menggemparkan warganet. Nyaris setiap hari, rumah penemu jamur raksasa ini didatangi warga sekitar bahkan dari luar. Seperti apa ?

JAYADI-LOTENG

PENEMUAN jamur berukuran besar di pinggir aliran sungai di Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut menghebobkan warga setempat. Warga baru pertama kali melihat jamur ukuran besar.

Sementara, rumah pemuda penemu jamur raksasa, Muhamad Dahlan Efendi 25 tahun  warga Dusun Reak II, Desa Tanak Awu tetap ramai didatangi warga. Dari temuan ini, pemuda asal Desa Tanak Awu sempat viral di media social. Penemuan jamur raksasa ini, Senin (11/01)  siang dengan berat 10 kilogram (kg). Tinggi sekitar 40 cm dan atas jamur berdiameter sekitar 60 sentimeter atau sepelukan tangan orang dewasa.

Saat ini, warga tidak berani mengkonsumsi jamur tersebut. Takutnya ada racun dan dampak bahaya lainnya. Sehingga jamur itu kembali ditanam sebagai pajangan di rumah sang penemu.

“Jamur ini hanya sebagai pajangan saja sekarang di rumah,” katanya sembari menujukkan jamur tersebut, kemarin.

Dia menceritakan, penemuan jamur ini berawal sekitar pukul 14.00 wita, ia bersama dengan adiknya pergi mencari jamur ke pingir sawah di dusun setempat.  Alasanya mencari jamur karena sekarang sudah masuk musim hujan. Biasanya jamur banyak. Lanjutnya, saat itu jaraknya sekitar 50 meter dari rumah ia terkejut dan merasa takut dari kejauhan melihat jamur ukuran besar.  Awalnya jamur ini dianggap sebuah pohon mirip jamur, ia semakin mendekati untuk melihat.  Setelah diperiksa, benar itu jamur.  Sehingga pemuda ini langsung menggalinya dan membawa pulang.

Dilanjutkan, sampai di rumah banyak warga berdatangan ke rumahnya. Karena memang mereka baru pertama kali melihat jamur yang ukuranya begitu cukup besar.  Bahkan, banyak warga langsung membuat video, foto lalu memposting ke media sosial. Penemuan ini pun jadi viral di media sosial.

  “Saat saya temukan, jamur ini ditutupi sampah dan dedaunan.  Ternyata setelah saya bersihkan itu jamur asli,” ceritanya.

Pemuda ini menegaskan, karena khawatir jamur itu mengadung racun, sekarang jamur itu hanya sebagai pajangan. Ia juga menyimpan di dalam rumahnya. “Kali saja berubah menjadi emas,” katanya canda.

Kades Tanak Awu, Wisnu Wardana mengatakan, kalau melihat ukuran jamur itu memang baru pertama kali ditemukan ukuran besar.“Mungkin kita lagi diingatkan supaya lebih banyak mengingat Allah. Karena jamur itu baru ditemukan pertama kalinya ukuran besar,” kata kades.(*)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *