Pernah Dibayar dengan Nasi Bungkus, Sekarang Laris Manis
Perjalanan hidup manusia tidak ada yang bisa baca. Semua rahasia Tuhan. Demikian sosok Fahrurozi yang merupakan guru honorer yang justru lebih laris menjadi seorang Master Of Ceremony (MC) atau presenter.
AHMAD ROHADI-KLU
NAMANYA Fahrurozi, dia akrab disapa Bang Ozy. Ia cukup dikenal bagi sebagian besar masyarakat Kabupaten Lombok Utara. Pria kelahiran Selong, 18 September 1984 ini mulai mencuat namanya sejak menjadi MC di beberapa event besar yang dilaksanakan di Lombok Utara dan acara weeding pernikahan warga.
Tidak disangka, posisinya sebagai MC cukup melejit saat ini, pria yang terlihat ramah dan akrab ini juga saat ini masih aktif sebagai seorang guru honorer di SMPN 1 Tanjung, materi yang dia ajarkan Bimbingan Konseling (BK), ia merupakan lulusan S1 Pendidikan di IKIP Mataram yang kini berubah nama menjadi Undikma, namun tidak disangka meski pendidikan terakhirnya S1, nampaknya terpendam skill atau kemampuan lain dalam dirinya.
Kabarnya, dia memulai menekuni profesi sebagai MC sejak tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2003 berawal dari tampil di beberapa acara hajatan kecil-kecilan yang digelar warga awalnya.
“Saya tampil di beberapa acara hajatan yang diselenggarakan warga dengan upah sekadarnya ada bahkan yang hanya dengan ucapan terimakasih, namun bagi saya bukan soal karena saya sadar saya baru memulai dan butuh proses,” kata Bang Ozy saat ditemui di rumahnya di BTN Jambianom Harmony Tanjung, Lombok Utara, kemarin.
Menjadi MC hajatan dari kampung ke kampung dengan bayaran sangat murah dengan penampilan apa adanya kala itu, tak menyurutkan semangatnya. Saat itu dia mengakui tetap percaya diri dan tidak merasa malu dan minder serasa berdoa dan tetap sabar.
Tidak putus asa, pria energik ini juga memilih mencari pengalaman sebagai penyiar radio yang awalnya dimulai dari radio Kampus IKIP Mataram, dari pengalaman itu pun dirinya kian mengasah kempuan komunikasinya sehingga cukup laten dan memahami bagaimana menguasi atau mengatur sebuah acara yang membuat audiens atau tamu undangan merasa betah dan nyaman.
“Suka duka yang saya lalui dari menerima bayaran ucapan terima kasih dan nasi bungkus pernah saya alami,” ceritanya.
dilanjutkan ceritanya, seiring berjalannya waktu, pada tahun 2007 dirinya terus mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dengan memperdalam dunia master of ceremony dengan mengikuti pelatihan-pelatihan mulai dari tingkat Kabupaten (KLU), Provinsi (NTB) hingga tingkat Nasional (Jakarta).
Ceritanya, setelah keliling Lombok menjadi MC, bahkan kini ia sudah merasakan pula menjadi MC hingga ke Ibu Kota menemani sejumlah artis papan atas dalam menekuni profesi MC. Saat ini pun jam terbang mumpuni tak ayal banyak kegiatan acara baik itu acara pemerintahan, masyarakat dirinya dipercaya menjadi pengatur jalannya acara sebagai MC. Misalnya pada pameran pembangunan, MTQ Kabupaten dan Provinsi, Festival Lasqi hinga ulang tahun sebagian besar memakai jasa dirinya untuk menjadi MC.
Berkat ketekunan dan cita-cita yang sudah ditanamnya ini pun kini telah membuahkan hasil. Dia juga kini didaulat sebagai salah satu MC Lombok yang tentu mendapat pengakuan dari sejumlah pihak, salah satunya Pemeirntah Provinsi NTB.
“Alhamdulillah, Rizki selalu tetap mengalir sekarang dengan budget bayaran setiap acara mulai dari 750.000 hingga jutaan rupiah,” cerita dia.(*)