PRAYA – Biaya khitanan di RSUD Praya mencekik masyarakat. Warga dipatok dengan tarif Rp 2 juta untuk satu anak. Fakta ini diungkapkan oleh warga dari Desa Lajut, Kecamatan Praya Tengah. Biaya ini dirasa cukup mencekik masyarakat, khususnya bagi masyarakat kurang mampu.
Sri Wahyuni mengungkapkan kepada wartawan Radarmandalika.id, dimana ia mengeluhkan pelayanan yang sangat tidak baik dirasakannya saat ke RSUD Praya, Sabtu lalu. Bukan hanya soal biaya khitan, pelayanan di RSUD juga dirasakannya kurang nyaman dan cepat sesuai harapan. Sri menceritakan, pukul 07.00 Wita ia berangkat ke RSUD dengan harapan bisa dilayani pukul 08.00 wita.
“Saya kan datang sekitar jam 7 pagi, saya tunggu sampai jam 10 masih tidak ada yang melayani saya, padahal berkali-kali saya tanyakan kepada sejumlah tenaga kesehatan di sana,” ungkapnya.
Sri setelah menunggu berjam-jam, barulah datang seorang perawat yang piket, dia memberitahu jika cucunya akan disunat. “Iya mas, masak sampai jam 10 siang dokternya masih belum datang juga,” keluhya.
“Saya juga kaget, masak untuk khitanan saja sampai mengeluarkan biaya lebih dari 2 juta, selain itu juga sangat aneh saya rasakan malah saya direkomendasikan untuk membawa cucu saya khitanan ke klinik,” ceritanya lagi.
Sri pun harus balik kanan dengan perasaan yang kecewa, ia tidak siap dengan biaya yang cukup mahal. Belum lagi ditambah rasa kecewa lama ditangani.
Sri berharap agar kedepan tidak ada lagi warga yang kecewa dengan pelayanan diberikan pihak RSUD Praya. Belum lagi, RS milik pemerintah ini memberikan tarif yang tinggi dan jauh berbeda dengan RS swasta bahkan klinik. Adapun cucunya yang akan dikhitan atas nama Maheraskira 4,5 tahun. Sementara itu, biaya khitan di luar RSUD Praya kurang lebih Rp 250 ribu.
Terpisah, Direktur RSUD Praya Muzakir Langkir yang dikonfirmasi Radarmandalika.id melalui pesan wa tidak ada balasan sampai berita ini diturunkan.(tim)
RSUD Praya kok begitu, kejam banget, kalau dulu aku cuma bayar Rp. 150.000 begitu datang gak sampai 5 menit beres, kininsemakin bagus rumah cakitnya makin parah. Tapi sudah rahasia umum sih. Kalau gak terpaksa gak bakalan kesana. Karna bagi yang tidak mampu gak akan bisa berbuat apa apa.
Yg biaya 2 juta an itu penanganan husus untuk kelainan bawaan, biasanya tindakan sirkumsisi di lakukan di ruangan operasi.. lok tindakan sirkumsisi biasa di poli itu biayanya 250.rb.. coba cek faktanya ke RS dulu biar tidak timpang sebelah, biasanya masyarakat itu tapsiranx berbeda.. Malah lok ada anak operasi hernia, untuk ibu yg mau di sunat malah grtis, yg di tanggung tindakan operasi hernia aja..Mari kita jadikan RSUD menjadi RS terbaik d Lombok tengah..
Yg biaya 2 juta an itu biasanya penanganan husus untuk kelainan bawaan, biasanya tindakan sirkumsisi di lakukan di ruangan operasi.. lok tindakan sirkumsisi biasa di poli itu biayanya 250.rb.. coba cek faktanya ke RS dulu biar tidak timpang sebelah, biasanya masyarakat itu tapsiranx berbeda.. Malah lok ada anak operasi hernia, untuk ibu yg mau di sunat malah grtis, yg di tanggung tindakan operasi hernia aja..Mari kita jadikan RSUD menjadi RS terbaik d Lombok tengah..
Sunat atau sirkumsisi yg biayanya 2jtan itu biasanya sirkumsisi dg kelainan bawaan, yg biasa nya di lakukan oleh spesialis bedah di ruang operasi, lok sirkumsisi di poli biayanya cma 250 RB, coba cek faktanya langsung ke RS, pelayanan poli di RS provinsi aja mulainya kadang jam 12, kenapa, karena pelayanan bukan hanya di poli saja to di ruangan jg visite, dan ruangannya bukan hanya satu, belum lagi lok dr bedah, ada tindakan Cyto operasi, konsulan malam2. Visite ruangan. Jadi maklumlah lah pelayanan poli itu jam 10 an.. bukan karena di abaikan tp biar semua bisa di layani..