PRAYA – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lombok Tengah, Fadil Regan sempat marah saat melihat adanya keluarga pasien masuk ke ruang isolasi pasien covid-19 di RSUD Praya tanpa menggunakan masker, Senin kemarin.
Kajari dan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopinda) melihat di CCTV bukti itu. Temuan ini spontan membuat kajari marah dan bicara keras kepada pihak rumah sakit.
“Prokes yang paling sederhana itu pakai masker. Ini kok begini bebas keluar masuk. Mana APD, kemana? Itu siapa yang masuk?” katanya dengan nada tinggi saat sidak bersama bupati dan wabup juga.
Kajari menyebutkan, pihak rumah sakit tidak memperhatikan ini dan tidak teliti. Harusnya, RSUD dalam sterilisasi dan Sefty terhadap penyebaran covid-19. Apapun yang akan masuk bahkan makanan ke ruang isolasi harus dilakukan oleh nakes dan keluarga menyerahkan kepada petugas loket.
“Ada penunggu pasien yang tanpa prokes dengan pengunjung yang tidak gunakan APD, ini merupakan evaluasi bersama mengingat tanggungjawab tim satgas dan seluruh stake holder,” katanya tegas.
Menurut kajari, SOP penjaga pasien covid sama seperti rumah sakit lainnya. Aturan ini turun sampai kabupaten kota. Misalnya rumah sakit di Jakarta, tidak boleh yang masuk ke ruangan itu kecuali petugas kesehatan.
Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri di lokasi mengatakan, agar nantinya untuk tabung oksigen yang kosong untuk segera diisi dulu ke BBS. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan oksigen untuk kebutuhan pasien di RSUD Praya.
Bupati menegaskan, kondisi oksigen semantara ini cukup sampai dengan dua hari kedepan, tabung yang kosong sebaiknya diisi sesegera mungkin. Bahkan kalau bisa salurkan ke ruangan masing-masing kamar juga dapat terisi sehingga dapat dobel stok tanpa menunggu banyak yang kosong baru dilakukan pengisisn.
“Berkaca dari Pulau Bali yang mencari oksigen ke Pulau Lombok, ini merupakan pembelajaran besar. Untung sampai dengan saat ini kita masih memiliki stok oksigen yang cukup,” tegas pathul.
“Kalau bisa di tiap-tiap puskesmas harus ready tabung oksigen dan semua dalam keadaan terisi baik,” tambahnya.
Direktur RSUD Praya, dr Muzakkir Langkir berjanji akan memperbaiki apa yang sudah diberikan koreksi rombongan jajaran forkopinda agar tidak terjadi kesalahan. “Langkah antisipasi, masukan, kritik dan saran dari beberapa tim satgas kabupaten akan kami laksanakan dengan semaksimal mungkin,” janji Langkir.(tim)