LOTIM – Keputusan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur (Lotim) menyalurkan Zakat Infaq dan Sadaqoh (ZIS) kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang disebut kategori ghorimin, memantik reaksi keras dari berbagai pihak. Senin kemarin, sejumlah aktivis Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lotim dan Pergerakan Kebangsaan (PGK) NTB, menggalang dana untuk ASN ghorimin. Hasil galang dana diserahkan ke Baznas Lotim.
Aksi penggalangan dana dilakukan di simpang empat Kantor Bupati, hingga dari pintu ke pintu kantor Bupati Lotim. Tidak saja kalangan pengendara yang menyisihkan uangnya dan ditaruh pada kotak bertulis “Sumbangan ASN Ghorimin”, melainkan juga Pedagang Kaki Lima (PKL), siswa hingga para pegawai yang berkantor di gedung tinggi lantai lima tersebut.
Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lotim, Eko Rahadi mengatakan, aksi penggalangan dana dilakukan sebagai bentuk sindiran terhadap Baznas Lotim. Karena menyalurkan ZIS pada ASN yang dianggap terlilit hutang dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, atau disebutnya ghorimin. “Aksi simpatik ini kami lakukan kurang dari satu jam. Hasil penggalangan sekitar Rp 513 ribu, kami sudah serahkan ke Badan Amil Zakat Nasional Lombok Timur,” kata Eko.
Eko mengatakan, ASN yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga lantaran terlilit utang, mesti menjadi perhatian pemerintah. Sehingga tidak dianggap sebagai ghorimin, di tengah masyarakat mengalami kesulitan ekonomi dan membutuhkan bantuan. “Agar aparatur sipil negara fokus dalam menjalankan tugas, kesejahteraan ASN harus diperhatikan bupati, agar ASN tidak menanggung beban hutang,” tegasnya.
Diungkapkan, aksi penggalangan dana untuk ASN ghorimin sebagai bentuk reaksi aktivis Lotim, atas kebijakan Baznas yang menyalurkan ZIS terhadap ASN, yang jelas-jelas pendapatannya setiap bulan ditanggung negara. Dilain pihak, masyarakat miskin daerah ini semakin menjerit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Belum lagi kebutuhan lain, seperti kebutuhan pendidikan anak-anaknya dan sebagainya.
Baginya, Baznas menjadikan ASN sebagai ghorimin dan menjadi sasaran ZIS adalah salah kaprah. Kendati sumber ZIS paling besar diklaim Baznas, berasal dari ASN, dan yang disalurkan ke ASN ghorimin juga dianggap kecil dibandingkan dari pemasukan ZIS dari ASN Gumi Patuh Karya ini.
“Kami harap penggalangan dana ASN ghorimin ini, menyadarkan Baznas Lombok Timur, bahwa masih banyak yang lebih berhak dari ASN ghorimin, untuk mendapatkan bantuan Banzas. Jangan sampai, kebijakan bantuan ASN ghorimin hanya demi sanjungan kepala daerah semata,” pungkasnya. (fa’i/r3)