PRAYA – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) meluncurkan pendistribusian Bantuan Pangan (Bapang) pemerintah untuk masyarakat yang berhak menerima bantuan sesuai dengan data penerima yang berasal dari Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan.
Bupati Loteng, H. Lalu Pathul Bahri mengatakan, bahwa pihaknya berpesan kepada OPD terkait untuk berkoordinasi dengan para camat, lurah, kepala desa hingga kepala dusun. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan pemerintah dipastikan tepat sasaran, dan harus samapai ke tangan penerima.
“Bantuan beras ini kualitasnya sudah dijamin kualitas bagus, tentu ini betul-betul dimanfaatkan untuk kategori keluarga yang tidak mampu,” ujarnya.
Kemudian, disamping menyetabilkan harga pangan nasional ini. Sehingga Penyalahgunaan ini harus segera dilaksanakan sehingga harga beras bisa menyelesaikan.
“Pengalaman terdahulu beras (bantuan) belum turun hampir semua titik setelah cek harga beras naik, setelah bantuan ini dihadirikan ke masyarakat bisa stabilkan harga,” katanya.
Dalam peluncuran beras tersebut, disalurkan ke tiga kecamatan yakni Kecmatan Pujut, Kecamatan Jonggat dan Kecmatan Batukliang Utara, dengan jumlah kurang lebih 39.334 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Hari Rabu (31/1) ke Praya Timur, Kopang, Praya Barat. Kamis (1/2) ke Praya Tengah, Pringgarata, Janapria. Jumat (2/2) ke Praya, Praya barat daya dan Batukliang,” bebernya.
“Kemudian bantuan ini harus dipastikan disalurkan ke masyarakat dengan ketentuan yang sudah diatur, mengingat ini demi menjaga kondusifitas di tingkat bawah, serta bentuk perhatian pemerintah bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementra itu, Plt. Kepala Bulog Wilayah NTB, Ismed Erlando mengatakan, Penerima Bantuan Pangan (PBP) di Kabupaten Loteng pada tahun 2024 ini mencapai 154.127 KPM atau kurang lebih 1.541 ton beras selama 6 bulan kedepan. Masing-masing KPM menerima 10 kg perbulan.
Sumber data dari penerimaan Bapang tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yakni dari Kementerian Sosial. Sementara data penerima Bapang tahun ini bersumber dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK).
“Jadi memang tahun ini memang dengan tahun lalu ada perbedaan sumber data,” katanya.
Sementara, masyarakat yang berhak menerima bantuan beras gratis ini akan berlangsung 6 bulan, dari bulan Januari samapi Juni.
“Penyaluran ini akan berlansung dua tahap, tahap pertama Januari-Maret. tahap kedua April-Juni, dan masing-masing KPM akan menerima 10 kg perorang perbulan,” katanya.
Dikatakan, bahwa penyaluran Bapang ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran penerimaan bantuan tersebut sekaligus untuk mengentalkan Kemiskinan menagani kerawanan pangan.
“Yang paling penting dalam penyaluran ini adalah untuk menjaga gejolak harga pangan, karena pengalaman sebelumnya penyaluran bantuan ini bisa menekan harga beras,” jelasnya. (tim)