F/BRIDA NTB

MATARAM – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat menerima audiensi dari Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Senin (15/09) di Mataram. Rombongan dipimpin oleh Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi, Raden Arthur, bersama jajaran staf.

Kehadiran BRIN disambut langsung oleh Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi didampingi para koordinator kelompok kerja (Pokja). Pertemuan ini bertujuan memperkenalkan berbagai skema dukungan pendanaan riset dan inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh BRIDA NTB bersama mitra daerah.

Kegiatan diawali dengan perkenalan masing-masing perwakilan BRIN dan BRIDA. Pada kesempatan tersebut, Kepala BRIDA NTB memaparkan nomenklatur baru serta arah riset yang tengah dikembangkan. Ia menekankan bahwa riset yang dilakukan bersifat terapan, diselaraskan dengan visi-misi pembangunan daerah, dan berfokus pada tiga isu strategis: (1) penanggulangan kemiskinan, (2) ketahanan pangan, dan (3) penguatan sektor pariwisata.

Dalam paparannya, Raden Arthur menjelaskan bahwa Direktorat Pendanaan Riset BRIN menyediakan sejumlah skema yang dapat diakses oleh daerah, perguruan tinggi, maupun pelaku riset. Beberapa di antaranya meliputi Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM): RIIM Kompetisi, RIIM Startup, RIIM Ekspedisi, RIIM Kolaborasi

Skema khusus seperti Pengujian Produk Inovasi Kesehatan (PPIK) dan Pengujian Produk Inovasi Pertanian (PPIP).

Skema-skema tersebut dirancang untuk berbagai kebutuhan, mulai dari riset dasar untuk kebaruan iptek, pengembangan inovasi menjadi produk siap pakai, eksplorasi kekayaan alam dan budaya, hingga kolaborasi riset internasional.

Ia menegaskan, sinergi antara BRIN, BRIDA NTB, perguruan tinggi, dan para inovator lokal sangat penting agar riset benar-benar menjawab kebutuhan daerah.

“Dengan adanya berbagai skema pendanaan ini, kami berharap BRIDA NTB dapat memanfaatkannya untuk mempercepat lahirnya riset dan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat NTB,” ujar Raden Arthur.

Kepala BRIDA NTB menyambut baik dukungan BRIN tersebut dan menegaskan kesiapan BRIDA untuk menjadi penghubung antara pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat dalam mengembangkan riset aplikatif.

Audiensi ini juga dilanjutkan dengan diskusi mengenai mekanisme akses skema pendanaan, peluang riset energi terbarukan, dorongan pengujian produk permesinan agar dapat masuk e-katalog, serta temu mitra dengan perguruan tinggi di NTB.

Pertemuan ini menandai semakin eratnya kolaborasi antara BRIN dan BRIDA NTB dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi di daerah, khususnya untuk menjawab tantangan pembangunan NTB ke depan. (jho)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *