PRAYA – Sampai dengan saat ini tercatat 11.060 pekerja terlindungi melalui Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (PERISAI) terutama bekerja informal di tingkat desa, baik sebagai petani, nelayan, tukang ojek, pemulung, marbot, pengerajin, peternak dan semua pekerja secara umum.
Dalam rangka maksimalaisasi program jaminan sosial terhadap para pekerja, dengan lebih mudah dan dekat di tingkat masyarakat desa, BPJS Ketenagakerjaan yang menjadikan PERISAI sebagai perpanjangan tangannya dalam mempermudah layanan baik dari pendaftaran peserta hingga klaim yang akan dibantu oleh perisai di pelosok Lombok Tengah.
Sementara, hampir di sebagaian besar desa dan kelurahan Perisai ini ada, ini dimaksudkan upaya mempermudah masyarakat dalam mendapatkan perlindungan. Dimana, masyarakat dapat mendaftarkan diri, membayar hingga penerbitan kartu dan klaim akan dibantu oleh PERISAI.
Ketua Badan Keamanan Desa (BKD) Lombok Tengah, Muhamad Istakim Mawalli mengungkapkan, Perisai BPJS ketenagakerjaan ini masyarakat dapat lebih mudah dalam pembayaran dan mengakses informasi tentang BPJS ketenagakerjaan. Kemudian lain yang secaawstasi dia katakan, terkait dengan proses klaim baik kecelakaan kerja dan kematian katanya sangat mudah dan cepat terutama dengan hadirnya PERISAI di tingkat desa ini. Karena tanggung jawabnya akan membantu masyarakat peserta BPJS Ketenagakerjaan ini dari daftar hingga klaim.
“Di masyarakat tanggapannya sangat positif. Manfaat jaminan kematian sangat terbantu. Dalam tradisi 1-9 malam kematian biasanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan jaminan kematian ini sangat membantu,” katanya.
Pria yang juga Kepala Kantor Perisai BKD dan BKK Lombok Tengah yang membawahi 45 orang anggota Perisai aktif ini, dari 3.150 anggota BKD dan BKK di Loteng yang telah terlindungi hingga saat ini sejumlah 1.800 anggota. Katanya, kebanyakan Perisai ini dari BKD maupun BKK yang diberdayakan, supaya sebagai tambahan penghasilannya.
“Artinya selain ini ada penghasilan juga sebagai wujud BKD membantu masyarakat dengan Perisai sebagai perpanjangantangan program pemerintah pusat,” katanya.(tim/adv)