PRAYA – Rencana pembangunan rumah sakit (RS) di Kecamatan Kopang batal dilakukan pemerintah kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah (Loteng). Itu karena terganjal dengan keterbatasan lahan. Sehingga, belakangan direncanakan RS ini bakal dibangun di Desa Setiling, Kecamatan Batukliang Utara (BKU).
“Yang di Kopang tidak disetujui karena luas tanah kurang dari tiga (3) hektare. Harus tiga hektare. Kalau ndak siap tiga hektare, ndak bisa,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, H Suardi pada Radar Mandalika, belum lama ini.
Awalnya, rencana pembangunan rumah sakit di Kantor Camat Kopang saat ini begitu santer digaungkan. Tapi sayang seribu sayang, opsi titik tersebut kandas karena keterbatasan luas lahan. Sehingga, Pemkab Loteng urung membangun rumah sakit di sana. Mau tidak mau, harus pindah ke lokasi lain.
“Tidak bisa di Kopang. Karena Kopang tidak punya lahan seluas 3 hektare. Rencana kita di Setiling,” ujar Suardi.
Dia menjelaskan, rencana pembangunan rumah sakit baru di Gumi Tata Tuhu Trasna masih berproses. Nantinya, rumah sakit yang direncanakan akan di bangun di wilayah utara Loteng itu tipe D.
“Harus tipe D, yang pratama di atas puskesmas. Kalau ini kan (RSUD Praya, Red) tipe C mau naik ke tipe B,” terang Suardi.
Yang jelas, pembangunan rumah sakit di wilayah utara Loteng sangat penting. Hal ini dibutuhkan guna mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat bagian utara. Kalau ada masyarakat yang sakit, nantinya tidak harus dirujuk ke RSUD Praya. Mengingat lokasi RSUD Praya relatif jauh bagi masyarakat di Kecamatan BKU, Kopang dan Batukliang.
Sekdes Desa Aik Bukak, Amrullah meminta Pemkab Loteng untuk mempertimbangkan lokasi rencana pembangunan rumah sakit di Desa Setiling. Menurutnya, kalau dilihat dari segi wilayah zona utara, Desa Setiling dinilai kurang strategis sebagai opsi lokasi pembangunan rumah sakit. Karena desa tetangganya itu berada di ujung utara.
“Kita sih cemoh (merasa senang, Red) kalau kita berbicara jaraknya (dekat dari Aik Bukak ke Setiling). Tapi kalau kita berbicara wilayah zona utara, ya mungkin kurang pas,” katanya, kemarin.
Sehubungan dengan itu, Amrullah ingin agar Pemkab Loteng meninjau sungguh lokasi di wilayah utara yang benar-benar tepat untuk dibangun rumah sakit. Menurutnya, lokasi yang tepat untuk pembangunan rumah sakit itu berada di tengah wilayah zona utara.
“Minimal bisa mengcover tiga kecamatan. Kopang, Batukliang dan Batukliang Utara,” katanya.
“Sebenarnya target dari usulan itu kan biar dia (mengcover) lima kecamatan. Termasuk Pringgarata dan Janapria. Makanya usulan kita dulu posisi rumah sakit ini diantara Kopang atau Mantang,” tambah Amrullah.
Namun terlepas dari itu, kata dia, yang jelas pembangunan rumah sakit di bagian utara Loteng sangatlah dibutuhkan. Hal ini perlu dilakukan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat bagian utara. Terlebih usulan tersebut sudah sangat lama.
“Usulan ini sudah lama. Beberapa kali pertemuan, forum yang dilaksanakan elemen masyarakat, itu tetap muncul untuk usulan pembangunan rumah sakit,” ujarnya. (zak)