MATARAM – Gelombang pasang air laut menerjang pesisir pantai di Kota Mataram. Dari penuturan warga sekitar bahwa gelombang pasang ini sudah terjadi sejak satu hari lalu yang berdampak pada abrasi.
Pantauan wartawan radarmandalika.id gelombang pasang yang terjadi sejak dinihari sampai jam 10 siang kemarin telah menyebabkan beberapa lapak pedagang yang ada di pantai Mapak Indah mengalami kerusakan akibat hantaman ombak.
Seorang pengelola pantai Mapak H. Awan menuturkan, bahwa dirinya dan kelompok Pokdarwis tidak mampu lagi untuk mendekati bibir pantai karena kondisi terumbu karang yang ada di depan lapak dan Cafe sudah rusak menjadi tiga bagian. Sehingga butuh upaya bersama untuk menanggulangi hal ini.
“Kalau kami yang dari kelompok menggagas untuk ditalut dari mana kami dapat anggaran,” katanya, Rabu kemarin.
Awan juga mengatakan, pilih talut atau mau perbaiki terumbu karang. Menurut Awan, kalau diperbaiki terumbu karang tinggal pemerintah berkordinasi dengan Polda NTB, dimana hasil-hasil curanmor bisa dilepaskan ketengah laut untuk merehabilitasi terumbu karang.
Awan menuturkan sejak tahun 2019 sampai sekarang abrasi mengalami peningkatan, hal ini disampaikan oleh Awan terjadi karena adanya bangunan reklamasi dan pemecah gelombang milik PT. PLN di Utara pantai Loang Baloq sehingga wilayah selatan meliputi pantai SunsetLand, pantai Mapak, pantai Gading dan Batas Senja mengalami abrasi yang parah.
“Sejak 2009 ke belakang ini abrasi agak sedikit meningkat karena banyaknya bangunan-bangunan yang hasil reklamasi, pemecah gelombang yang ini salah satu dampaknya pemecah gelombang yang ada di muara di Tanjung Karang,” tuturnya.(rif)