IST / RADAR MANDALIKA IDENTIFIKASI : Tim dari Polsek Wanasaba, saat melakukan identifikasi dan olah TKP, tenggelamnya Rani di kolam ikan.

LOTIM – Duka mendalam dialami Mutiah Hastuni, 35 tahun asal Dusun Karang Anyar Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Lombok Timur (Lotim). Anak bungsunya Rani, 2 tahun ditemukan tak bernyawa di kolam ikan di bawah teras rumahnya sendiri. Kejadiannya, pukul 15.45 Wita, Senin (16/8) lalu.
Kronologi kejadiannya, ketika itu Mutiah (ibu korban, red) meninggalkan korban yang sendirian bermain di samping rumahnya, untuk menunaikan ibadah salat Asar di dalam rumahnya. Sedangkan Zihab (bapak korban), beristirahat di dalam rumahnya. Usai salat, langsung mencari Rani (korban, red) disamping rumah tempatnya bermain.
Saat pencarian di samping rumah, korban memang tidak ditemukan. Akan tetapi begitu dicari dibagian depan rumah, Mutiah langsung terkejut dan syok. Betapa tidak, anaknya ditemukan sudah tenggelam di kolam ikan bawah teras rumah yang kedalamannya sekitar 45 cm. Mendengar teriakan itu, suaminya mau pun tetangga terdekat langsung keluar menuju kolam ikan.
Sembari menangis histeris, Mutiah dibantu warga setempat langsung mengangkat korban. Bocah mungil ini langsung dilarikan ke Puskesmas Wanasaba, untuk mendapatkan perawatan medis. Namun nyawa korban tak dapat diselamatkan, dan dokter menyatakan korban telah meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Wanasaba, disekujur tubuh korban tidak ditemukan adanya luka robek atau luka memar. Unit Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polsek Wanasaba, turun melakukan identifikasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Lotim, IPTU Lalu Jaharudin, menyebutkan, kedua orang tua korban tidak berkeberatan dengan kejadian menimpa buah hatinya itu. Sehingga, mereka tidak menempuh jalur hukum, melainkan menganggap kejadian itu sebagai musibah.
“Karena menerima kejadian itu sebagai musibah, sehingga jenazah langsung diserahterimakan pada pihak keluarga, untuk dikebumikan,” jelasnya.
Jaharudin mengimbau masyarakat tetap memantau buah hatinya ketika bermain. Mengingat banyak kejadian serupa terjadi di wilayah Lotim, karena minimnya pengawasan terhadap anak, ketika bermain di luar rumah. (fa’i/r3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *