PRAYA – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah akan mengerjakan jalan ruas Desa Sengkol menuju Desa Pengembur Kecamatan Pujut. Anggaran pengerjaannya mencapai Rp 1,2 miliar tahun ini.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Tengah, Massardi Zulkarnain menjelaskan jika ruas jalan tersebut saat ini masih proses tender oleh pemerintah, dimana proses ini sebutnya diperkirakan akan bisa selesai bulan Juli ini sehingga pada awal Agustus pengerjaan akses jalan tersebut sudah bisa dilakukan.

“Itu sedang proses lelang sekarang,” terangnya, kemarin.

Dimana untuk pengerjaan jalan tersebut pemerintah menganggarkan sebesar Rp. 1,2 miliar yang bersumber dari dana DBHCHT. Dengan total anggaran tersebut pemerintah jelasnya pada tahun ini akan mengerjakan akses jalan tersebut diperkirakan sekitar 700 meter. Dimana jika menghitung secara keseluruhan akses jalan tersebut memiliki panjang sekitar 4,2 kilometer.

“Karena keterbatasan anggaran kita akan kerjakan 700 meter dengan anggaran itu,” terangnya

Pihaknya menegaskan jika kondisi keterbatasan anggaran pemerintah kabupaten menjadi alasan utama tidak bisa dikerjakannya ruas jalan tersebut secara keseluruhan, namun pihaknya menyakini jika pengerjaan tersebut akan mampu memudahkan akses masyarakat yang selama ini cukup terdampak dengan kondisi akses jalan yang becek saat musim hujan.

Sebelumnya, pemerintah Desa Sengkol Kecamatan Pujut, Satria Wijaya Sarap menjelaskan jika akses jalan tersebut sejak lama menjadi keluhan masyarakat lantaran kondisi akases jalan yang rusak parah. Dimana saat musim hujan jalan tersebut di penuhi lumpur dan becek yang membuat jalan menjadi licin sehingga sering membuat pengendara jatuh.

“Ini sudah lama menjadi keluhan warga, terlebih di sana ada lembaga pendidikan juga,” terangnya.

Pihaknya berharap pengerjaan akses jalan tersebut nantinya bisa memperhatikan kualitas agar  akses vital bagi warga Sengkol tersebut bisa dinikmati masyarakat lebih lama, terlebih jalan tersebut juga banyak dilalui kendaran berat yakni teruk yang membawa material dari jalan tersebut.

“Memang di jalan ini juga selain sebagai akses utama masyarakat, juga sering lalu lalang dam truk,” katanya.(ndi)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 854

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *