Warga saat melintas di Jembatan Pasung Desa Tumpak yang putus terbawa arus, belum lama ini

PRAYA – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan segera membangun jembatan Pasung di Desa Tumpak, Kecamatan Pujut.

Dimana akses jalan tersebut sejak amblas karena terbawa arus sungai pada awal tahun 2022 lalu sudah menyita banyak perhatian masyarakat. Hal ini lantaran jembatan tersebut memiliki fungsi vital bagi masyarakat yakni sebagai akses bagi sebanyak sembilan dusun warga Tumpak yang berada di sebelah utara.

Lantaran sangat di butuhkannya akses jalan tersebut, warga pun sempat melakukan gotongroyong untuk pembangunan jembatan sementara agar bisa di lalui oleh warga dan juga anak- anak yang hendak menempuh pendidikan di wilayah Pujut.

Kepala Bidang Bina Marga PUPR Loteng, Massadi Zulkarnain menjelaskan jika jembatan tersebut saat ini sudah selesai proses lelang dan sudah melakukan tanda tangan kontrak dengan pihak kontraktor yakni CV. Vathir Lestari.

Dimana untuk pengerjaan jalan tersebut pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp 375 juta yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU).

“ Jembatan pasung, baru selesai tanda tangan kontrak,” jelasnya.

Dimana dengan total anggaran tersebut, pihaknya akan membangun jembatan dengan panjang sekitar 20 meter. Adapun jembatan yang akan dibangun jelasnya berupa pondasi box yang ditaruh sejajar yang rencananya memiliki tinggi sepanjang 6 meter.

“Jembatan ini dirancang tenggelam saat air sungai besar, sehingga pengendara bisa berhenti sebentar saat air sungai naik,” terangnya.

Rancangan jembatan tenggelam ini sebutnya dilakukan akibat dari keterbatasan anggaran, dimana jika dibangun jembatan permanen dengan panjang 20 meter tersebut diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 1,8 miliar. Sedangkan pemerintah kabupaten jelasnya hanya bisa menganggarkan untuk pembangunan jembatan semi permanen tersebut.

Pihaknya memperkirakan pengerjaan jembatan tersebut akan bisa dimulai pada bulan Juli ini sehingga nantinya bisa rampung sesuai dengan masa kontrak yang telah ditentukan yakni sejak 22 Juni hingga 18 November tahun 2023.

Sementara itu, sebelumnya salah seorang warga, Purnwirawan menegaskan jika warga sangat  berharap agar jembatan tersebut dibangun permanen. Hal ini dibutuhkan untuk mencegah jembatan kembali terbawa arus saat musim hujan. Dimana sebutnya kiriman air dari perbukitan yang ada di sekitarnya menyebabkan jembatan tersumbat dan mengalami amblas seperti yang sudah terjadi.

“Kita sangat berharap bisa dibangunkan jembatan permanen,” harapnya. (ndi)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 733

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *