FOTO DIKI WAHYUDI/RADAR MANDALIKA TERBAKAR: Terlihat api sedang melalap Bukit Anak Dara, Jumat kemarin.

LOTIM – Kebakaran hebat terjadi di Bukit Anak Dara di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur (Lotim), sejak Jumat lalu. Dampaknya 30 hektare (ha) luas bukit tersebut ludes terbakar. Api bisa dijinakkan petugas sekitar Pukul 02.15 Wita Minggu dini hari.

Api ngamuk hingga kawasan Bukit Anak Dara, awalnya api berasal dari wilayah Padang Savana, Desa Belanting, Kecamatan Sambelia. Tim Gabungan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Lotim melakukan pemadaman dengan alat seadanya.

Kebakaran ini terjadi berdasarkan informasi yang diserap dari Kapolsek Sembalun, IPTU Lalu Panca Warsa, api melahap Bukit Anak Dara sejak pukul 15.00 Wita Jumat (13/11) lalu. Tim Karhutla yang dibantu masyarakat, mengetahui api dengan cepat menjalar ke bukit anak dara, setelah Polsek Sembalun mendapat informasi dari Fadlan yang merupakan warga Sembalun. Bahwa terdapat api dalam kawasan Bukit Anak Dara tersebut.

Menghindari api semakin menjalar, Kapolsek Sembalun langsung mengerahkan personel dan berkoordinasi dengan tim Karhutla, termasuk pihak KPHL Rinjani Timur, naik untuk melakukan pemadaman. Upaya penyekatan dilakukan, dengan membuat parit penyekatan api. Setelah melakukan penyekatan, api berhasil dipadamkan pada sebagian areal sekitar 3 ha.

Namun petugas mengalami kesulitan menjinakkan api, pada titik yang menjalar ke kawasan bukit yang terjal. Apalagi pemadaman api hanya menggunakan peralatan seadanya. Sementara api semakin membesar, lantaran angin kencang dan yang banyak terbakar ialah bukit yang ditumbuhi ilalang atau savana.

“Kami tim gabungan dibantu masyarakat, masih terus berjibaku memadamkan api,” kata IPTU Lalu Panca Warsa, Kapolsek Sembalun.

Sementara itu, Kepala KPHL Rinjani Timur, Lalu Ayub, kepada Radar Mandalika via ponselnya kemarin menjelaskan, luas Bukit Anak Dara yang terbakar hingga 30 hektare merupakan hasil analisa KPHL Rinjani Timur, TNI, Polisi, Camat Sembalun dan tim lainnya, setelah padam dinihari kemarin. Penyebab api menjalar masuk dalam kawasan Bukit Anak Dara, masih dalam proses penyelidikan, untuk mengungkap pelaku pembakaran.

Saksi yang mengetahui terbakarnya Bukit Anak Dara diklaimnya pasti ada. Dengan tegas, kasus Karhutla ini akan diproses secara hukum. Tindakan tegas secara hukum diambil KPHL Rinjani Timur, karena dampak kebakaran itu menurutnya sangat besar terhadap lingkungan. Bahkan dampak besarnya juga terhadap ekonomi masyarakat setempat yang menjadi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), karena masyarakat kawasan Bukit Anak Dara, telah lama menikmati hasilnya. Terutama di sektor pariwisata Bukit Anak Dara.

“Intinya, kasus ini sedang proses penyelidikan. Mudahan pelaku pembakaran cepat terungkap,” pungkasnya.

Sementara itu, sampai dengan saat ini penyebab kebakaran masih diselidiki. Namun sementara ini diperkirakan terjadi karena ulah manusia. Sebab kawasan perbukitan di NTB umumnya tidak ada kebakaran yang terjadi karena bencana alam melainkan lebih banyak disebabkan oleh manusia.

“Sedang diselidiki penyebabnya,” tegas Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Sembalun, Ayub dikonfirmasi Radar Mandalika, kemarin.

Ayub menyebutkan, dari data yang masuk diketahui area terbakar 30 Ha yang berada di puncak dengan ketinggian 2000 m dari permukaan laut. Yang terbakar pun bukit Savana dimana hanya tetumbuhan rumput kering saja.  Kebakaran bukan wilayahnya KPH bukan hutan lindung bukan  wilayah Taman Nasional dan bukan. kawasan konservasi. Api cepat menyebar karena panas dan juga angin yang kencang.

“Kemungkinan faktor manusia bukan alam,” katanya.

“Kami kerja all out. Beruntung tim kompak masyarakat TNI Polri BPBD taman Nasional,” tambahnya. (/fa’i/jho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *