FOTOKHOTIM/RADARMANDALIKA.ID Direktur WALHI NTB, Murdani menunjukkan padi siap panen bersama koordinator PPL Kecamatan Pringgarata.

PRAYA – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Nusa Tenggara Barat (WALHI NTB) menggelar festival ngerampek (Panen Padi, Red), Sabtu kemarin.

Kegiatan ini dilaksanakan dari 4 sampai 8 Juli 2020 di lokasi Kelompok Tani Tunas Sari kampung Gundul, Desa Bilebante Kecamatan Pringgarata. Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan seperti.

Temu pangan rakyat, Whokshop wilayah kelola rakyat, Panen rakyat (Ngerampek), kampanye produk komunitas, kampanye perlindungan kawasan pertanian, pameran dan pasar rakyat, festival 1000 layangan rakyat dan tari-yarian menyambut panen raya.

Direktur WALHI NTB, Murdani menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya kegiatan bangkit kembali di masa Pandemi Covid-19. Pihaknya mengaku bahwa festival merampek merupakan kegiatan kegembiraan di masa panen, maka kali ini dilakukan temu pangan .

Pada pandemi, petani di hadapkan dengan beberapa kondisi dimana ketika adanya pangan namun pasar yang tidak ada, kemudian kalaupun ada namun harga yang tidak berpihak kepada rakyat.

“Jadi ini tugas kita bersama,” katanya.

Sementara, Camat Pringgarata H Masnun mengatakan persoalan pemerintah saat ini yakni mengenai persoalan ketahanan pangan. Dimana WALHI hadir di tengah masyarakat dengan jejaring yang luas maka ini sudah sangat membantu masyarakat dan pemerintah, mengingat tidak adanya data falid mengenai ketahanan pangan.

 “Seperti dimana lumbung padi, dimana lumbung ikan dan seterusnya, itu tidak jelas,” ujarnya.

Saat ini Pemda dengan Polri sedang menggalakan lomba Kampung sehat, dalam rangka penunjang New Normal life untuk masyarakat, dan di wilayah Kecamatan Pringgarata diwakili oleh Desa Bilebante.

Sementara, Kepala Koordinator UPT Pertanian Kecamatan Pringgarata, Baiq Sri Ramayanti mengucapkan apresiasi terhadap kegiatan ini, mengingat petani tidak terdampak oleh Covid-19,  mengingat hematnya apabila petani terkena lockdown lalu siapa yang akan mengurus pangan untuk Negara. Pihaknya menjelaskan dimana adanya tiga lumbung pangan namun tidak ada yang berkembang, mengingat belum adanya lahan secara permanen untuk di buat.

“Lahan saat ini sekitar 2.455 hektare dengan hasil  rata-rata sekitar 6 – 7,5 ton per Ha,” tutupnya.(r2)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 346

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *