LOTIM – Perpanjangan status tanggap darurat percepatan penanganan Corona Virus Diseases (Covid-19), berlaku secara otomatis. Perpanjangan secara otomatis itu, mengacu keputusan presiden. Sementara penanganan Covid-19 fase kedua di Lombok Timur (Lotim), Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan fokus di sektor hilir.
Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Lotim, HM Juaini Taofik, kepada Radar Mandalika, via ponselnya kemarin mengatakan, alasan fokus pada sektor hilir, untuk menjaga keseimbangan kapasitas kesehatan masyarakat. Sehingga tidak terjadi penyebaran wabah secara luas (outbreak).
Tidak itu saja lanjut Juaini, upaya promotif dan preventif bagi masyarakat, tetap akan dikedepankan. Sehingga masyrakat terhindar dari wabah, memastikan masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan. “Berbekal pengalaman di fase pertama, koordinasi yang solid, kita harus mampu keluar dari jebakan gelombang kedua (secondwave),” tegasnya.
Secara kasat mata ucap Juaini, dengan terus bertambahnya kasus positif Covid-19 ini, menggambarkan bahwa Lotim telah masuk fase kedua atau gelombang kedua. Sehingga diharapkannya, masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, berupa pemakaian masker, menjauhi kerumunan, dan sebagainya. “Mari kita saling jaga satu sama lain dari wabah ini. Demi keselamatan kita semua,”s erunya.
Dilihat dari peta data progres penanganan Covid yang dikeluarkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kemarin, jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), telah mencapai 338 kasus. Dinyatakan selesai dalam pengawasan sebanyak 231 kasus dan 107 orang masih dalam pengawasan.
Sedangkan yang terkonfirmasi positif, telah mencapai 66 kasus. Diantaranya 38 orang telah dinyatakan sembuh, 26 pasien masih dalam perawatan dan 2 orang dinyatakan meninggal dunia pada fase pertama lalu. (fa’i/r3)