LOBAR—Puluhan warga Desa Lebah Sempage Kecamatan Narmada dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan di Kecamatan Narmada karena diduga keracunan makanan. Warga yang terdiri dari anak hingga lansia sebelumnya memakan nasi bungkus yang diperoleh dari acara penyuluhan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Lombok Tengah (Loteng), akhir pekan kemarin (4/6).
Kades Lebah Sempaga, Moh Adi menuturkan penyuluhan terkait tanaman obat keluarga digelar mahasiswa itu berlokasi di Dusun Lebah Mute. Warga setempat diundang untuk terlibat dalam sosialisasi itu.
“Pada acara tersebut disajikan kue dan nasi bungkus oleh mahasiswa kepada semua peserta. Dan setelah makan nasi bungkus tersebut masyarakat mual, muntah dan pusing-pusing,” tuturnya, Senin (5/6).
Selang beberapa jam tiba-tiba banyak warganya yang merasakan mual hingga demam. Warga yang diduga keracunan pun dilarikan ke Puskesmas Sedau, Puskesmas Narmada, rumah sakit Awet Muda, Klinik Soka dan Klinik Azmi.
“Total korban (masyarakat yang keracunan) mencapai lebih dari 50 orang, termasuk anak-anak,” imbuhnya.
Menurutnya dari hasil pemeriksaan di puskesmas, para warganya itu terindikasi keracunan makanan. Jumlah warga yang keracunan pun terus bertambah. Karena diakuinya tidak hanya berasal dari peserta penyuluhan itu saja, tetapi juga dari masyarakat setempat yang dibagikan stok nasi bungkus yang masih tersisa. Bahkan, mahasiswa yang menjadi panitia dalam acara penyuluhan tersebut juga mengalami hal serupa.
“Dan mereka dilaporkan dilarikan ke rumah sakit Bagu (Loteng),” bebernya.
Terpisah, Camat Narmada, M Busyairi mengatakan beberapa korban keracunan makanan itu sudah berangsur membaik. Sampel makanan yang dikonsumsi warga tersebut akan diuji laboratorium. Guna mengetahui apa penyebab pasti warga keracunan.
“Sampel makanan sudah diamankan polisi, hari ini (Senin) akan dicek lab,” singkatnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar, Arief Suryawirawan mengaku pihaknya sudah mengambil sempel makanan yang dikonsumsi warga itu dari Polresta Mataram untuk diperiksa di BPOM Mataram.
“Kita masih menunggu hasilnya pemeriksaannya,” terang Arief yang dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Data terakhir yang diperoleh dinas terdapat sekitar 76 orang yang sudah mendapat penanganan di beberapa fasilitas kesehatan di Narmada. Mulai dari Rumah Sakit Awet Muda (RSAM) Narmada, Puskesmas, Sedau, Puskesmas Narmada dan beberapa klinik di kawasan daerah itu.
“Mereka mengalami gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, sakit perut tetapi sudah semua terlayani dengan baik,” bebernya.
Pihaknya pun berharap hasil pemeriksaan BPOM itu bisa segera keluar. Namun dari informasi awal yang diterima pihaknya diduga disebabkan dari lauk berupa mie dalam nasi bungkus itu. Dan mie itu juga kata Arief yang dibawa oleh pihak kepolisian Polresta Mataram menjadi barang bukti. Namun lebih pastinya pihaknya akan menunggu hasil lab dari pihak BPOM.
“Infonya mahasiswa itu dia beli nasi bungkus itu dari warung,” terangnya.
Syukur nya, dari beberapa korban itu yang sempat dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan itu sudah sembuh dan beberapa sudah dipulangkan ke kediamannya. Pihaknya pun berharap kondisi seluruh korban bisa sembuh dan sehat kembali.(win)