ORASI: Massa aksi saat mendemo kantor Bupati Lobar mendesak Bupati Lobar menjalankan rekomendasi DPRD Lobar mencopot Dirut PT AM Giri Menang, Senin (5/6). (WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA)

LOBAR—Gabungan aktivis di Lombok Barat (Lobar) membuktikan omongan nya mendukung rekomendasi DPRD Lobar kepada Bupati Lobar untuk mencopot Direktur Utama (Dirut) PT Air Minum Giri Menang (PT AMGM) HL Ahmad Zaini dengan melakukan aksi.

Ratusan massa menggedor kantor Bupati Lobar mendesak Bupati Lobar H Fauzan Khalid untuk menjalankan surat rekomendasi DPRD itu, Senin (5/6). Sebab masyarakat menilai Dirut PT AM Giri Menang tidak kooperatif dan tidak menghormati lembaga legislatif. Karena tak pernah mau hadir dalam rapat maupun pembahasan pertanggungjawaban anggaran.

Selain mendesak Bupati mencopot Dirut PT. AM Giri Menang itu, massa aksi juga memiliki enam tuntutan lainnya sebagai kepedulian kepada masyarakat. Tuntutan yang pertama meminta Pemkab Lobar melalui PT. AM Giri Menang untuk menurunkan tarif air yang dinilai terlalu tinggi. Kemudian aktivis meminta alur dan mekanisme pemanfaatan retribusi sampah dikelola dengan transparan.

“Kami juga meminta agar dilakukannya audit secara independent terhadap pengelolaan keuangan PT.AM Giri Menang,” ujar Haetami, salah seorang perwakilan aktivis Lobar dalam orasinya.

Tak berhenti sampai disitu, tuntutan dan desakan massa aksi juga meminta pihak PT AM Giri Menang untuk menginformasikan secara jelas arah alokasi CSR perusahaan plat merah itu. Massa aksi juga mendesak pihak manajemen PT AM Giri Menang untuk menyetorkan deviden yang nilainya mencapai angka Rp 9 miliar di tahun 2023 yang menjadi hak daerah dalam bentuk PAD.

“Itu sebagai salah satu upaya untuk menutup potensi penyalahgunaan dalam pemanfaatan. Tuntutan kami yang terakhir selain mendesak agar Bupati segera mencopot Dirut PT. AM Giri Menang, kami juga menolak dan meminta agar Pemda dalam hal ini PT. AM Giri Menang membatalkan kegiatan jalan sehat yang akan dilakukan karena terindikasi ada muatan politik dalam kegiatan tersebut,” sambung Asmuni yang saat itu turut berorasi.

Sementara itu, Erwin Ibrahim yang merupakan aktivis lawas dalam orasi nya menyatakan bahwa seorang direksi dalam BUMD tidak diperbolehkan melakukan politik praktis. Merujuk pada Dirut PT AM Giri Menang yang telah mengikrarkan diri maju dalam Pilkada Lobar tahun 2024 mendatang. Bahkan sudah membentuk tim sukses untuk melaju dalam Pilkada Lobar hingga terlihat jelas aktifitas nya.

“Pimpinan perusahaan yang telah mendapatkan amanah daerah justru menunjukkan sikap acuh dan sibuk memoles diri mondar mandir melakukan kerja-kerja yang sarat dugaan politik praktis dengan memanfaatkan amanah jabatan public di pundaknya,” kritiknya.

Para aktivis juga mengkritisi pelayanan PT AM Giri Menang selama ini jauh dari kata maksimal. Ironis nya, pelayanan yang tidak maksimal dari Dirut PT AM Giri Menang itu justru diganjar dengan dipertahankannya jabatannya selama tiga periode

“Pelayanan tidak maksimal dari PDAM, tapi tetap di pertahankan berperiode periode. Jadi patut kami duga ada persekongkolan yang terjadi,” imbuh Asmuni lagi.

Aksi demonstrasi yang awalnya diprediksi akan berlangsung memanas akhirnya berjalan dengan cukup tertib. Tak ada aksi saling dorong dalam aksi tersebut, masa aksi juga mendapat pengawalan ketat dari jajaran Sat Pol PP Lobar dan jajaran Kepolisian dari Polres Lobar yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Lobar AKP Sulaiman.

Setelah berorasi beberapa saat, masa aksi pun akhirnya ditemui Sekda Lobar H. Ilham yang saat itu mewakili Bupati Lobar H. Fauzan Khalid yang tidak berada di tempat. Sekda dalam penyampaiannya akan meneruskan apa yang menjadi tuntutan para aktivis ke pimpinannya dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati Lobar untuk segera ditindaklanjuti.

“Kami akan terus atensi apa yang menjadi catatan dan tuntutan dari masyarakat secara serius,” ungkapnya di hadapan masa aksi.

Sekda yang menerima para massa aksi dengan duduk bersila di bawah terik matahari di depan pintu gerbang Kantor Bupati Lobar menyampaikan, tuntutan masa aksi entah itu persoalan tarif PT.AM Giri Menang, retribusi sampah, audit keuangan, arah CSR, soal kegiatan jalan sehat dan termasuk soal desakan agar Bupati mencopot Dirut sesuai rekomendasi DPRD Lobar itu semua akan diteruskan ke Bupati dan Wakil Bupati. “Selaku Sekda, kami akan teruskan untuk ditindaklanjuti. Dan saya tanda tangan ini adalah untuk melanjutkan ke pimpinan kami. Kami akan mengupayakan secepat-cepatnya,” singkatnya.

Terakhir, Samsul Hadi Idris dari perwakilan aktivis Lobar menyampaikan bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan para aktivis Lobar tersebut merupakan akumulasi bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kinerja dari Dirut PT AM Giri Menang. Bahkan ia menyinggung ketidak elokan Dirut yang justru berbalas pantun di media sosial. “Pemkab Lobar sebenarnya sudah membuat perda, dan DPRD juga mempunyai hak pengawasan dan kontrol, kami kecewa ketika wakil kami tidak didengar. Jangan anggap remeh apa yang dikeluarkan DPRD Lobar tersebut dalam bentuk rekomendasi,” tutupnya seraya menambahkan bahwa para aktivis juga mendesak dan meminta Bupati Lobar untuk segera melakukan RUPS luar biasa sebagai dasar pencopotan Dirut tersebut.

Pihaknya juga berjanji akan terus mengawal rekomendasi DPRD Lobar itu kepada Bupati untuk mencopot Dirut PT AM Giri Menang. Bahkan jika rencana jalan sehat tetap digelar PT AM Giri Menang pihaknya berjanji akan menggelar kembali aksi jilid dua dengan membawa massa yang lebih besar. Bahkan mendekati hari akan dilaksanakannya acara jalan sehat itu. “Pokoknya kita kawal terus sampai Dirut PT AM Giri Menang dicopot,” pungkasnya.(win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 361

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *