Ciptakan Lagu untuk HUT Loteng, Digerakkan Rasa Ihklas dan Kebersamaan
Sebanyak 75 orang pemuda asal Lombok Tengah sukses membuat acara sederhana. Acara ini dihelat sebagai bentuk mewujudkan kemajuan dan membangkitkan kesenian di Gumi Tastura.
BUYUNG-LOTENG
JUMAT, (2/10) malam di salah satu caffe di jantung Kota Praya, 75 orang anak muda penggiat seni berdarah asli Lombok Tengah yang tergabung dalam Lombok Tengah (Loteng) Voice, mencoba mendobrak kesenian Loteng yang makin hari semakin memprihatinkan.
Oleh karena itu, bertepatan dengan momen datangnya Hari Ulang Tahun Loteng ke-75, para pemuda dan pemudi Loteng yang terdiri dari anak usia dini hingga dewasa tergerak untuk memeriahkan HUT Loteng ke-75. Caranya, dengan berinisiatif menciptakan lagu yang berjudul Kita Untuk Semua, yang dibawakan pada acara puncak di Roemah Legend malam itu. Sebagai penanggung jawab kegiatan Lombok Tengah Voice, Rian Mahesa alias Bading menceritakan gambaran singkat terkait alasan agenda malam kemarin terselenggara.
Bading mengatakan, lagu dengan judul ‘Kita Untuk Semua’ sendiri diciptakan oleh Tulus Angen Community, yang dipercayakan kepada Lombok Tengah Voice untuk menyanyikannya. Lombok Tengah Voice yang merupakan gabungan dari 75 orang pemuda bertalenta yang dimiliki Loteng adalah wujud harapan kepada Loteng diusia ke-75 tahun ini dapat lebih produktif dan menjadi daerah yang semakin dicintai oleh masyarakatnya. Untuk lagu kita untuk semua tersebut, adalah bentuk dedikasi para pemuda Loteng untuk daerahnya.
“Semua yang terlibat dalam project ini juga beragam, mulai dari para pegiat seni musik, tari, etnic, vidiografi, fotografi dan kelompok pemerhati sosial lainnya,” ceritana.
Dilanjutkan, proses produksi lagu ini juga senada dengan HUT Loteng ke-75, dimana 75 talent dan kurang lebih 75 hari proses penggarapan karya, mulai dari Workshop, recording, sampai dengan pembuatan vidio clip dari lagu ini. Bading menekankan, dalam pembiayaan project ini sama sekali tidak didukung oleh sponsor maupun pihak manapun.
“Ini murni dari gerakan bersama yang didasari oleh rasa keihklasan dan kebersamaan, karena semua yang terlibat dalam project ini adalah orang yang tulus angen (tulus hati, Red),” beber dia.
Bading melanjutkan, untuk produser dalam Project ini bernama Atak Lalu yang menggandeng Ludiansah Pratama sebagai engginer, dan Lalu Rifky sebagai Music Komposer. Kemudian ada juga Ithong The Datu sebagai Mixing Mastering dan Bading Production sebagai Official Musik Vidio, beserta semua Talent yang terlibat. Ia juga menambahkan, karya ini tidak ada sangkut paut dengan adanya momen Pilkada yang sekarang tengah berlangsung. Project ini murni inisiatif dari pemuda pemudi yang terlibat, karena dirinya percaya masih ada jutaan pelaku seni yang akan berkarya di Loteng berikutnya.
“Kita sudah terbentuk sejak 2 tahun lalu, walaupun selama ini belum ada support dan di fasilitasi pemda, kami tetap jalan,” tegasnya.
Maka dari itu, Bading juga berharap semoga penggiat seni di Loteng dapat lebih diperhatikan kedepannya, terutama soal fasilitas.“Semoga kita disediakan gedung pusat kebudayaan untuk tempat para penggiat seni berkumpul sekaligus berkreativitas dalam menyalurkan bakat mereka,” harap Bading. (*)