FENDI/ RADAR MANDALIKA SEHAT: Kondisi sapi warga yang sehat sebelum terserang wabah PMK, belum lama ini.

PRAYA – Pemerintah Desa Montong Sapah, Kecamatan Praya Barat Daya mencatat sebanyak 60 kasus penyakit dan mulut (PMK). Dari jumlah kasus tersebut belum ada ternak warga yang dilaporkan mati.

“Sejauh ini tidak ada ternak warga yang mati,” jelas Sekdes Montong Sapah, Jaka Wibawa, kemarin.

Untuk mengobati ternak yang terdampak PMK tersebut para peternak memberikan pengobatan dengan melakukan penyuntikan. Ada juga warga yang menkolaborasikan dengan obat- obatan tradisional yang dinilai bisa menyembuhkan ternak.

“Suntik dan ada yang tradisional, biaya Rp 50 Ribu sekali suntik,” ujarnya.

Dia menjelaskan, warga yang beternak sapi di desa cukup banyak. Bahkan sebagian besar warga mengantungkan hidupnya dari peternak. Banyaknya warga yang beternak sebutnya dipengaruhi oleh fator geografis desa. Dimana wilayah Desa Montong Sapah kondisinya kering saat musim kemarau, bahkan lahan warga hanya bisa tanam satu musim selama setahun. Dengan demikian, jika mengkalkulasikan masa tanam padi selama tiga bulan, lahan warga jelasnya kosong dalam waktu  sembilan bulan.

“Kita hanya bisa nama satu musim saja, sehingga Sembilan bulan lahan pertanian kosong karena kering,” jelasnya.

Dengan demikian harapan masyarakat saat musim kemarau satu- satunya yakni dari hasil ternak mereka. Dengan adanya wabah PMK ini cukup menghawatirkan masyarakat. Dimana informasi yang beredar banyak sapi mati karena PMK. Namun dengan kondisi saat ini warga diakuinya sudah tidak terlalu khawatir dengan ternak mereka lantaran adanya solusi berupa penyuntikan sehingga sapi mereka bisa terbebas dari virus PMK.

Menyinggung kegiatan vaksinasi untuk penyakit mulut dan kuku, pihaknya menjelaskan, sejauh ini belum mendapatkan informasi terkait waktu pelaksanaan vaksinasi di desa. demikian pula dengan syarat dan kriteria sapi yang akan di vaksin juga pihaknya belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.

(Kita belum ada informasi, jadwal juga belum ada sampai saat ini,” ungkapnya.

Dia berharap jika nantinya vaksinasi PMK dilaksanakan di desa, pemerintah desa juga bisa diberikan informasi sehingga bisa memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat tentang vaksin tersebut. (ndi)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 563

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *