MATARAM – Pelepasan Jamaah Calon Haji Kloter 12 (Kloter terakhir) Embarkasi Lombok telah selesai, jamaah yang tergabung dalam Kloter SASAMBO (Sasak, Samawa, Mbojo) ini di lepas langsung oleh Kepala Kantor Wilayah  (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Zamroni Aziz, Jum’at (16/5) malam. Seluruh Jamaah Calon Haji (JCH) dari Embarkasi Lombok telah resmi diterbangkan ke Tanah Suci. Kloter terakhir diterbangkan pada Sabtu (17/05) dini hari pukul 01.10 Wita.

Sebelum acara pelepasan Zamroni melakukan konfrensi pers yang di dampingi oleh Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) yang diwakili dr Ferry Wardana, Sekertaris Tim pendukung  Embarkasi Lombok Hj. Surianah , Tim Garuda Airlines dan dari Aparat Penegak Hukum (APH).

Zamroni menerangkan bahwa jumlah Jamaah Calon Haji (JCH) yang sudah berada di Tanah Suci sebanyak 4.299 jamaah dan yang belum berangkat sebanyak 247 jamaah dan berasal dari kloter 12.

“Kloter 12 yang jamaahnya 247 orang ini akan kita berangkatkan besok (17/5) dini hari” imbuhnya.

Zamroni menambahkan khusus Kloter 12 ini akan langsung memakai kain Ihram dari Asrama Haji, karena kloter 12 ini masuk gelombang ke-2, dan langsung landing di Jeddah. Sedangkan Kloter 1-11 landingnya di Madinah karena masuk gelombang 1.

“Kloter 12 akan memakai kain Ihram langsung karena tujuannya langsung ke Jeddah dan mengambil Miqot di Pesawat nanti untuk umroh,” pungkasnya.

“Jadi secara umum pelaksanaan pemberangkatan JCH Embarkasi Lombok mulai dari Kloter 1 sampai dengan Kloter 12 yang kita lepas malam ini berjalan dengan lancar, ya walaupun ada sedikit problem, tapi kita bisa atasi dengan cepat” terangnya.

Sementara itu tiga JCH meninggal, lima gagal berangkat. Ketua Tim Kesehatan Embarkasi Lombok, dr Ferry Wardana mengatakan tiga jemaah asal NTB tercatat meninggal dunia. Dua di antaranya, meninggal di RSUD Provinsi NTB, yakni Siti Maryam dan Safiin Mustofa.

“Satu jemaah meninggal di Arab Saudi bernama Fadilah Sulaiman karena menderita tuberkulosis (TB),” ujar Ferry.

Ferry mengatakan dari seluruh JCH yang diperiksa di Balai Kekarantinaan Kesehatan Embarkasi Lombok, 409 JCH sempat diperiksa Poli Embarkasi. Selain itu, ada 12 jemaah dirujuk ke RSUD Provinsi NTB, dan empat jemaah dirujuk ke RS Jiwa Mutiara Sukma, Mataram.

“Rata-rata yang pernah dirujuk itu alami mual-muntah karena perjalanan ke Asrama Haji dari Pulau Sumbawa, ada juga sakit paru, jantung, diabetes, demensia, hipertensi dan gangguan pencernaan,” ujarnya.

Ferry melanjutkan, lima jemaah gagal berangkat haji tahun 2025 karena sakit parah. Dua jemaah menderita TBC, yakni berinisial HJB dan IS, asal Kabupaten Bima.

“Satu orang hamil muda inisial HF asal Lombok Barat, satu orang infeksi paru insial MN asal Sumbawa, dan satu lagi serangan jantung insial JUM dari Kota Mataram,” tandas Ferry.

Sebagai langkah antisipasi, Kemenag NTB dan tim medis terus melakukan pemantauan terhadap jamaah yang telah berada di Arab Saudi agar ibadah mereka tetap lancar dan aman.

Dua jamaah meninggal dunia, satu di antaranya bernama STM asal Bima yang wafat karena serangan jantung di Mataram sebelum keberangkatan. Satu lagi meninggal di Arab Saudi akibat infeksi paru-paru akut.

Ia menambahkan bahwa penyebab utama kematian berasal dari penyakit jantung dan infeksi sistem pencernaan. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 132

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *