MATARAM – Pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Mataram selama 10 hari sudah selesai digelar, kemarin (12/2). Sejak pertama kali digelar di Gedung SMKN 3 Mataram, Senin (3/2) lalu. Hasilnya, sebanyak 2.420 pelamar terpental. Mereka adalah pelamar yang tidak lulus tes SKD karena tidak memenuhi passing grade, dan tidak hadir mengikuti tes SKD.
Kepala Bidang Pengembangan Aparatur pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram, H Ahmad Mujahiddin, mengungkapkan hasil pelaksanaan tes SKD CPNS 2020 lebih bagus ketimbang hasil pelaksanaan tahun lalu. Lantaran banyak pelamar yang memenuhi atau melampaui passing grade. Nilai tes SKD kali ini paling tinggi 430 dan terendah 129. “Sekarang lebih ini (bagus), semua melampui target yang lulus passing grade. Nilai tertinggi ada 430,” ungkap dia, kemarin.
Pelaksanaan tes SKD CPNS Kota Mataram dibagi menjadi lima sesi setiap hari, dengan jumlah peserta dijadwalkan 500 pelamar setiap hari. Kecuali, untuk dua hari pelaksanaan tes SKD dijadwalkan di bawah 500 pelamar. Yaitu, pada Jumat (7/2) dibagi menjadi empat sesi dengan jumlah 400 pelamar. Kemudian pelaksanaan tes SKD terakhir, Rabu (13/2) dijadwalkan hanya tiga sesi dengan 205 pelamar.
Berdasarkan data pelaksanaan tes SKD CPNS Kota Mataram sampai hari terakhir (kemarin, Red), jumlah pelamar yang terpental sebanyak 2.082 orang. Dengan rincian, hari pertama sebanyak 251 pelamar, hari kedua 281 pelamar, hari ketiga 248 pelamar, hari keempat 231 pelamar, hari kelima 175 pelamar dan hari keenam sebanyak 213 pelamar.
Selanjutnya, jumlah pelamar yang tidak memenuhi passing grade pada hari ketujuh sebanyak 290 orang. Berikutnya hari kedelapan sebanyak 211 pelamar, hari kesembilan sebanyak 207 pelamar. Sementara hari terakhir yang tidak lulus passing grade ada sebanyak 75 pelamar.
Kemudian, jumlah pelamar CPNS Kota Mataram yang tidak hadir ikut tes SKD sebanyak 338 pelamar. Dengan rincian, hari pertama sebanyak 81 pelamar, hari kedua sebanyak 25 pelamat, hari ketiga 36 pelamar, hari keempat 18 pelamar, hari kelima 23 pelamar.
Berikutnya untuk hari keenam ada 17 pelamar, hari ketujuh 26 pelamar, hari kedelapan 37 pelamar, hari kesembilan 50 pelamar dan hari terakhir yang tidak hadir ikut tes SKD berjumlah 25 pelamar. Jadi, selama 10 hari pelaksanaan tes SKD, pelamar yang tidak hadir berjumlah 338 orang tanpa diketahui secara pasti alasan ketidakhadiran mereka.
Total pelamar yang hadir ikut tes SKD selama 10 hari sebanyak 4.267 peserta. Dari jumlah itu, pelamar yang memenuhi passing grade sebanyak 2.185 orang. Dengan rincian, hari pertama sebanyak 168 pelamar, hari kedua 194 pelamar, hari ketiga sebanyak 216 pelamar, dan hari keempat ada 251 pelamar.
Berikutnya untuk hari kelima sebanyak 202 pelamar, hari keenam 270 pelamar, hari ketujuh 284 pelamar, hari kedelapan 252 pelamar, hari kesembilan 243 pelamar dan terakhir 105 pelamar.
Nilai ambang batas atau passing grade pada SKD CPNS 2019 diturunkan oleh Kementerian Pendayahunaan Aparatur Negara dan Reformasi Bitokrasi (Kemenpan RB). Sesuai Peraturan Menteri (Permen) Pan-RB nomor 24 tahun 2019, bahwa masing masing Tes Karakteristik Pribadi (TPK) 126, Tes Intelegensia Umum (TIU) 80, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 65. Namun, passing grade tersebut tidak berlaku bagi formasi khusus, yang meliputi lulusan cumlaude, penyandang disabilitas, diaspora, serta Papua dan Papua Barat.
Jumlah pelamar CPNS Kota Mataram sebanyak 4.611 orang. Jatah formasi di Kota Mataram hanya 275 formasi. Dengan rincian, sebanyak 177 formasi untuk tenaga guru, 76 formasi untuk tenaga kesehatan, dan 22 formasi untuk tenaga teknis. Namun dari hasil tes SKD, faktanya tidak semua 275 formasi itu akan terisi. Ada satu formasi yang kosong karena pelamarnya tidak lulus tes SKD. “Formasi Anastesi (tenaga kesehatan) yang kosong. Dicari dua orang tapi pelamarnya satu orang. Pelamar ini pun tidak memenuhi passing grade saat tes SKD. Nanti tahun berikutnya,” cetus Muja. (zak)