KLU – Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH melakukan penanaman secara simbolis 16.000 pohon durian jenis kane di Hutan Kemasyarakatan (HKM) di Kelompok Agro Mangkuaji Dusun Leong Barat Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Kamis (8/7). Hadir juga Kadis LHK Provinsi NTB Zulmansyah, S.Hut., M.AP ,Kepala BKPH Rinjani Barat Muhammad Aminudin S.Hut., M.SI, CEO Islamic Relief Indonesia Nanang Subana Dirja, serta undangan lainnya.
Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu menyampaikan keberadaan Hutan Masyarakat (HKM) yang dapat dikelola secara legal oleh masyarakat sebagai salah satu sumber kehidupan perbaikan ekonomi masyarakat di Lombok Utara.Dimana jika hutan terjaga dengan baik maka manfaatnya juga akan baik bagi keberlangsungan alam.
“Atas nama Pemda kami mengapresiasi dan ucapkan terimakasih kepada Islamic Relief Indonesia atas inisiasi penanaman 16.000 pohon durian kane di wilayah Dusun Leong,” ucapnya.
Kedepannya kita harapkan Islamic Relief juga menginisiasi penanaman pohon durian di beberapa wilayah di KLU, karena jika kita melihat pohon durian dapat tumbuh di di wilayah-wilayah bagian yang ada di Lombok Utara. “Pesan saya untuk masyarakat untuk rajin menanam bukan rajin menebang, jagalah kelestarian hutan maka hutan akan memberikan yang terbaik bagi kehidupan anak cucu kita,” ucapnya.
Sementara itu Kadis LHK Zulmansyah menyampaikan program penanaman pohon durian merupakan wujud program NTB hijau dan sebagai edukasi kepada masyarakat untuk mengelola hutan dengan legal. “Untuk Hutan Kemasyarakatan Agro Mangkuaji ini telah legal sejak tahun 2017, untuk itu hasil dari pengelolaan hutan legal ini bukan hanya masyarakat sekitar yang diuntungkan tapi juga pemerintah daerah,” tuturnya.
Pemerintah Provinsi NTB siap membantu untuk memasarkan hasil HKM, yang nantinya akan di pasarkan ke sektor pariwisata yang ada di NTB sehingga dapat menghasilkan perbaikan ekonomi masyarakat dan daerah.
CEO Islamic Relief Indonesia Nanang menuturkan penanaman 16.000 bibit durian kane merupkan projek internasional dengan nama FOMA-PRO yang dilakukan karena adanya perubahan cuaca di dunia, program penanaman pohon durian menjadi salah satu dari 50 program yang terdapat dalam projek FOMA-PRO Word Relief.
“Alokasi dana yang digunakan dalam program ini berasal dari 40 negara, sejumlah Rp 638.000.000 untuk 16.000 bibit durian kane yang akan di tanam di Dusun Leong Timur, Leong Barat, dan Leong Tengah,” terangnya.
Lebih lanjut kata Nanang program penanaman pohon selain digunakan untuk menangani perubahan cuaca juga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki ekonomi masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah dengan penjualan buah.
Ketua KTH Agro Mangkuaji Asmawati melaporkan bahwa saat proses legalitas KTH tersebut kepada Kementerian LHK mendapatkan izin pengelolaan dengan luas kawasan sejumlah 775 H, namun setelah dilakukan rincik jumlah luas menjadi 620 H yang kemudian akan di kelola oleh masyarakat.
Potensi yang terdapat di Kehutanan Masyarakat Mangkuaji yaitu durian 5 persen, kopi 30 persen coklat 15 persen dan terdapat kawasan yang masih belum di kelola, dan dengan adanya bibit durian maka lahan tersebut kita akan isi.
“Daya berharap dengan adanya penanaman 16.000 pohon durian kane ini sebagai penambah potensi alam ketiga dusun leong serta menjai motivasi bagi pemerintah daerah dalam bidang infrastruktur terutama jalan,”katanya.
Kegiatan dilanjutnya dengan penyerahan secara simbolis bibit tanaman durian kane kepada masyarakat dan penanaman bibit durian kane oleh Bupati Lombok Utara serta undangan lainnya.(dhe)