PUSKESMAS AIKMUAL FOR RADAR MANDALIKA POSYANDU: Sejumlah warga antusias membawa anaknya untuk ditimbang di salah satu posyandu di wilayah Puskesmas Aikmual.

PRAYA – Penderita pneumonia atau yang lebih dikenal dengan radang paru-paru masih banyak ditemukan di Lombok Tengah. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, jumlah penderita pneumonia dari Januari sampai bulan Oktober 2022 mencapai 1.550 orang anak yang berusia di bawah 5 tahun.

 

“Yang meninggal ada lima orang,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dikes Loteng, Putrawangsa pada Radar Mandalika, Senin (21/11).

 

Dia mengungkapkan, penanganan atau pencegahan kasus pneumonia di 29 puskesmas dilakukan melalui program Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Penanganan masalah pneumonia di Loteng mendapat dukungan dari pihak ketiga atau lembaga luar negeri Save The Children.

 

“Save The Children itu memfasilitasi teman-teman puskesmas untuk melakukan pelatihan MTBS,” kata Putrawangsa.

 

“Jadi, walaupun kasus Pneumoni meningkat, kasus ISPA-nya, tapi proses penanganannya Alhamdulillah aman,” sambungnya.

 

Dia menekankan semua puskemas untuk terus meningkatkan program MTBS dalam rangka menekan kasus atau kematian pneumonia pada anak bayi balita. Dengan program tersebut, deteksi gejala penyakit tersebut lebih gampang. “Kita akan memaksimalkan di 29 puskemas itu untuk melakukan verifikasi awal terhadap kasus yang dicurigai pneumonia,” jelas Putrawangsa.

 

Dia menerangkan, jumlah kasus pneumonia tahun ini lebih sedikit dibandingkan dua tahun sebelumnya. Yang mana jumlah kasus di tahun 2020 mencapai 2 ribuan. Sedangkan tahun 2021 ada sekitar 2.015 kasus.

 

Penurunan angka kasus pneumonia di Loteng itu tidak terlepas dari keberhasilan program MTBS. “Kalau itu dimaksimalkan oleh teman-teman puskesmas maka kita yakin tata laksana untuk balita Pneumoni itu akan segera kita atasi untuk mencegah kematian,” jelasnya.

 

Putrawangsa membenarkan, penyakit pneumonia merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap kematian bayi balita di Indonesia. Karena itu, pihaknya menekankan dan mengimbau kepada masyarakat ketika anak mengalami gejala batuk pilek agar segera dibawa ke puskemas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.(zak)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 547

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *