HAZA/RADAR MANDALIKA GUBENUR: Gubernur NTB saat menyampaikan sambutannya di acara halalbihalal di Gedung Kebudayaan Cabang Dinas Dikbud Loteng, kemarin.

PRAYA – Dalam rangka menjaga silaturahmi dan komitmen kerja untuk menuju satu visi NTB Gemilang, Kantor Cabang Dinas (KCD) Dikbud Lombok Tengah (Loteng) menggelar halalbihalal, kemarin.

Pertemuan terpusat di Gedung Kebudayaan Cabang Dinas Dikbud Loteng tersebut dihadiri Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, Bupati Loteng, HL Pathul Bahri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, H Aidy Furqnan, TGH Maliki Samiun Lc, kepala SMA/SMK dan SLB, serta lainnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyampaikan, gubernur adalah representasi pusat di provinsi yang bertugas mengoordinasikan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah kabupaten/kota. Maka dari itu, tugas KCD Dikbud bukan hanya mengurus guru SMA,SMK dan SLB saja. Melainkan harus bisa menjalin sinergitas kuat bersama Pemkab Loteng guna mencari alternatif membangun kualitas pendidikan yang berkualitas.

“Sebagai pelayanan masyarakat harus terjalin kerja sama yang baik antar semua lini dan harus bekerja sesuai tupoksi bukan diserahkan semua kepada pemerintah daerah atau provinsi. Di Lombok Tengah ini akan menjadi episentrum peradaban baru, maka keberadaan SMA, SMK, SLB meskipun berada di bawah naungan pemerintah provinsi harus tetap menjalin koordinasi dengan Pemda Lombok Tengah dalam hal ini bupati,” ucap Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.

Pada kesempatan itu, Zulkieflimansyah menyampaikan cerita pendek yang memiliki pesan moral yang cukup mendalam terkait perbandingan guru luar negeri dan dalam negeri. Yang mana guru luar negeri cara berpikirnya lebih luas sehingga mampu memecahkan persoalan yang ditemui. Seorang guru profesional harus memiliki sifat kritis dan mampu berpikir analitis sebagai wujud kepribadian saintifik. Sifat kritis dan kemampuan berpikir ini lanjutnya, merupakan karakter yang harus dimiliki sebagai hasil proses pendidikan keguruan mereka sebelum menjadi guru. Dengan karakter yang kemampuan berpikir analitis sangat diperlukan bagi setiap guru agar mampu mendorong para siswanya menjadi kritis, dan memiliki kemampuan berpikir analitis.

Sementara Bupati Loteng, HL Pathul Bahri dalam sambutannya juga menceritakan cerita pendek yang memiliki pesan moral dengan makna cukup besar terhadap guru.

Dalam ceritanya, ada tujuh orang tersesat di hutan ditengah perjalan mencari jalan keluar dihadapi dengan seekor harimau yang sangat buas. Sehingga untuk bisa lolos di terkaman harimau ketujuh orang tersebut harus bisa bekerja sama sehingga bisa lolos dari ancaman hewan buas tersebut.

“Guru harus bisa kompak dan bekerja sama mencari solusi jika ada masalah yang ditemui dalam membangun dunia pendidikan,” pesan Pathul.

Setelah sambutan selesai dilanjutkan dengan tausiah singkat yang disampaikan oleh TGH Maliki Samiun Lc yang dilanjutkan dengan halalbihalal.(cr-hza)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 540

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *