JHONI SUTANGGA/RADAR MANDALIKA drh Khairul Akbar

MATARAM – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diduga telah menyebar ke Lombok Barat. PMK selain sudah ditemukan di Lombok Tengah dan Lombok Timur, ditemukan gejala yang sama muncul di Lombok Barat dengan 170 ekor sapi.

 

“Dilaporkan ada gejala yang sama,” ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, drh Khairul Akbar, kemarin.

 

Menurutnya, untuk memastikan apakah terpapar virus PMK atau tidak pihaknya telah meminta pemkab Lobar untuk sesegera mungkin mengirimkan sampel ke Laboratorium di Jakarta.

 

“Sudah kami sampaikan pada petugas di Lobar (kirim sampel),” tegasnya.

 

Berdasarkan data Disnakeswan NTB per 16 Mei, ditemukan 1.155 kasus. Ada  731 ekor sapi sakit dan yang sembuh 387 ekor sapi bahkan dipotong paksa 8 ekor. Detailnya, per kabupaten kota untuk Lombok Tengah yang masih sakit 275 ekor, sembuh 168 ekor. Selanjutnya di Lombok Timur sakit 533 ekor dan yang sudah sembuh 171 ekor lalu dipotong paksa 8 ekor.

 

Khairul menjelaskan, berdasarkan kronologis out break wabah PMK, kasus pertama kali dilaporkan 9 Mei pada Kelompok Ternak Tani Desa Kelebuh Lombok Tengah sebanyak 63 ekor sapi potong di tanggal yang sama ditemukan di Desa Aik Mel dan Kalijaga Timur Lombok Timur sebanyak 70 ekor sapi potong. Tanggal 10 Mei ditemukan kasus di Barejulat Kecamatan Jonggat 6 ekor dan di Kelebuh Praya Tengah 87 ekor. Kasus keempat di Desa Barejulat 2 Ekor dan Desa Kelebuh 73 ekor.

 

Disnakeswan mengaku untuk mencegah atau mengendalian wabah PMK, pihaknya bersama kabupaten kota melakukan pengobatan Simptomatis dilanjutkan surveillance epidemiology yaitu melihat luasan sebaran penyakit dan menentukan jumlah ternak terancam.

 

“Membuat surat edaran ke kabupaten kota untuk meningkatkan kewaspadaan,” terangnya.

 

Disnakeswan juga telah mengusulkan status wabah penyakit PMK di Lombok Tengah dan Lombok Timur lalu penyiapan vaksinasi ternak pada daerah terancam dengan cakupan 70 persen.(jho)

 

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 397

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *