Waspada..! 2.938 Bencana Alam Terjadi Sepanjang 2020

  • Bagikan
f narasumber
IST/RADAR MANDALIKA WORKSHOP: Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto saat menjadi narasumber pada workshop KRB, kemarin.

KLU–Upaya mitigasi bencana sangat perlu dilakukan lebih awal untuk meminimalisir terjadinya risiko fatal apabila terjadi bencana dikemudian hari. Hal ini tegaskan Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan saat menjadi narasumber pada acara Workshop Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Lombok Utara yang dibuka Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, bertempat di Hotel Anema Resort, Senin (18/10). Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara, Danny menyebutkan bahwa pada tahun 2020 telah terjadi sekitar 2.938 bencana alam. Apabila dikerucutkan dalam sehari telah terjadi 8 kali bencana. “Ini akan terus bertambah sesuai prediksi sekitar 10-20 persen. Potensi ini (bencana, red) setiap tahun, dari tahun ke tahun akan terus meningkat akibat dari pemanasan global,” kata Wabup Danny. Dijelaskan Danny, sejatinya bumi ini akan terus bergerak meskipun tidak adanya manusia. Karena itu, perlu ada perlakuan khusus dari manusia secara menyeluruh untuk memperlambat potensi terjadinya bencana. “Saya harapkan di dalam kegiatan workshop ini kita bisa memetakan nanti bagaimana kondisi Kabupaten Lombok Utara dari ujung Pemenang sampai ujung Bayan,” tuturnya. Ketika gambaran risiko tiap kecamatan di Kabupaten Lombok Utara telah tersusun dalam bentuk dokumen KRB, Wabup yang akrab disapa Bang Danny ini menginginkan adanya output dari kajian yang telah dilakukan oleh stakeholder terkait. “Outputnya nanti mungkin akan dihasilkan SOP, siapa melakukan apa baik hari ini ketika terjadi bencana, maupun pasca terjadi bencana,” katanya. Di akhir pemaparannya, Danny mengharapkan BPBD Lombok Utara mempersiapkan data yang lengkap terhadap semua risiko bencana di masing-masing wilayah untuk memudahkan pemerintah daerah dalam menentukan perencanaan dan pengambilan kebijakan yang tepat. “Ini yang menjadi catatan di akhir bahwa data itu menjadi cukup penting dan sangat penting ketika kita membuat kebijakan-kebijakan. Apalagi kebijakan-kebijakan untuk masyarakat,” pungkasnya.(Dhe)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *