MATARAM – Temuan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) NTB, dimana bandar -bandar besar narkoba di Lombok Timur (Lotim) membuat anggota DPRD NTB Dapil Lotim angkat bicara. Katanya, Pemda Lotim harusnya malu dengan fakta tersebut. Mereka harus berupaya keras untuk menuntaskan masalah tersebut.
“Pemerintah harus malu dan harus berupaya keras untuk menuntaskan masalah ini. Tidak ada gunanya sebutan daerah seribu masjid sementara narkoba merajalela dan terekspos di media. Naunzubillah minzalik,” sentil anggota DPRD NTB Dapil Lotim, Khairul Warisin, kemarin.
Politisi Gerindra itu justru mempertanyakan apa yang dikerjakan oleh Pemda Lotim selama ini, terutama dalam memberantas peredaran narkotika dan obat terlarang, apalagi disebut BNNP banyak bandar besar dari daerah bermoto Patuh Karya itu.
“Pemerintah Lotim kerja apa saja selama ini?” tanya dia.
Mantan Wakil Bupati Lotim itu menuturkan, kondisi tersebut bisa jadi disebabkan Pemda Lotim tidak banyak memberdayakan kelompok pemuda. “Bisa saja ini salah satu penyebabnya,” sentil dia.
Sebagai wakil rakyat dari Lotim, Warisin cukup menaruh simpati. Tidak seharusnya Lotim menjadi daerah yang ditemukan bandar besar narkoba. Dia pun mendorong agar Lotim harus bisa mencari solusi supaya bisa meminimalisir peredaran narkoba di Lotim. Terutama bagaimana memberdayakan pemuda agar terlibat aktif dalam memajukan daerah.
“Pemerintah harus cari solusi supaya pemuda tidak berbuat seperti ini. Buktinya kegiatan -kegiatan yang terkait dengan hoby pemuda, mana ada yang dijalankan Pemda,” sentilnya lagi.
“Lihat saja anggaran KONI-nya berapa, kalau ternyata anggarannya besar berarti mereka wajar dicurigai ada apa,” sebutnya.
Tidak hanya itu saja, hal yang disesalkannya juga dimana Pemda Lotim tidak peduli kepada TKI. Malah dua bulan lalu ada TKI yang meninggal Pemda tidak terlihat berbuat apa-apa.
“Ada TKI Lotim meninggal mereka tidak peduli,”singgungnya.
Pria yang duduk di komisi II DPRD NTB itu meminta persoalan yang ada di Lotim bisa diselesaikan. Terutama yang menyangkut narkoba itu agar secepatnya diatasi.
“Akan semakin banyak kasus dan memalukan kalau tidak segera diatasi,” tegasnya.
“Saya tidak bisa mendorong Pemda Lotim karena mungkin masih dianggap lawan politik. Tapi kalau saya jadi Pemda maka semua aparat pemerintah baik yang horizontal dan vertikal serta kekuatan masyarakat saya ajak untuk menuntaskan masalah ini,” katanya.(jho)