LOBAR—Dua orang warga Montong Desa Meninting Kecamatan Batulayar Lombok Barat (Lobar) mengalami luka parah. Setelah diserang oleh sekelompok warga diduga salah satu desa dari Lombok Tengah (Loteng), Jumat (10/5) sekitar pukul 23.00 wita.
Kejadian penyerangan di Desa Meninting itu sempat viral di media sosial. Video penyerangan segerombolan orang itu bahkan membuat warga maupun pengendara tak berani melintasi jalur Meninting-Batulayar.
Selain dua orang warga, sejumlah lapak pedangan di kawasan juga diserang oleh segerombolan orang tersebut. Dari informasi yang dihimpun dari warga, kejadian itu bermula diduga akibat beberapa pemuda asal luar desa itu mengendari motor dari arah Batulayar menuju Mataram dengan ugal-ugalan hingga menyerempet warga Montong sekitar malam hari. Membuat warga setempat menegur para pemuda tersebut. Merasa tersinggung dan tak terima para pemuda lantas melontarkan kata-kata kasar yang membuat warga setempat marah. Merasa mungkin dikejar warga pemuda itu lantas pergi dan meninggalkan satu unit motornya.
“Dari informasi warga kita disini awalnya anak muda bersama temannya kurang lebih tiga orang itu salah satunya anak Kades (salah satu desa di Loteng). Namanya anak muda mungkin dia trek-trekan terus kebutulan ada warga kita yang pulang jemput istrinya terjadi (serempet) ada kata-kata tidak mengenakan tersingungan nah dikejar warga kita, itu awalnya,” terang Kepala Desa Meninting, Mahnan Herianto yang dikonfirmasi di lokasi, Sabtu (11/5).
Motor yang ditinggal oleh para pemuda yang merasa dikejar itu lantas diamankan di Polsek Batulayar. Namun kabar yang diterima warga desa luar Lobar tersebut justru menyebutkan sepeda motor itu dibakar. Hal itu yang diduga menjadi pemicu warga luar lobar itu datang menyerang Montong datang menggunakan truk.
“Padahal motornya diamankan di Polsek Batulayar agar tidak ada perusakan. Dan masih utuh di sana, dan saksinya babinkamtibmas,” bebernya.
Pihaknya tak mengetahui berita apa yang didengar warga desa luar lobar itu hingga datang ke Montong membawa senjata tajam. Sehingga kejadian pada malam hari itu sempat membuat tercekam.
“Kita tidak tahu ini siapa yang propokasi,” ujarnya.
Serangan itu membuat dua warganya mengalami luka tebasan. Selain sejumlah rombong pedagang yang sepanjang jalur Montong di rusak. “Salah satu yang parah lukanya itu warga kami pak Mali dibagian kepalanya. Ada lapak siapapun di situ dirusak,” bebernya.
Selaku pemerintah desa berharap kasus ini bisa ditangani dengan baik oleh penegak hukum. Karena pihaknya sudah berusaha meredam seluruh warganya agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Terlebih pemerintah Kabupaten Lobar bersama aparat kepolisian sudah turun langsung melakukan penanganan atas dugaan penyerangan tersebut.
“Saya selaku pemerintah desa bersama stekholder, tokoh masyarakat dan tokoh agama dan kapolsek berusa meredam masyarakat disini. Kami tidak mau timbul masalah baru,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Pihak Polsek Batulayar melakukan pengamanan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca kejadian itu. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas dan tidak mudah terprofokasi atas kejadian itu. Serta menyerahkan semuanya pada proses hukum yang sedang berjalan.
“Sudah kita arahkan keluarga korban membuat laporan ke kepolisian untuk menjadi dasar. Dan sekarang sedang bergerak ke polda (melaporkan),” ujar Kapolsek Batulayar Kompol I Putu Kardhianto. (win)